JUST SHARE

Jumat, 15 Maret 2013

Tips untuk berhasil di bisnis Network-Marketing :



Sebelum anda bergabung, yakinilah bahwa anda telah memilih perusahaan yang menyediakan program
untuk melatih anda dengan pelajaran yang merubah hidup, yang tidak hanya semata mengajarkan
bagaimana caranya mencari uang. Dan kedua adalah yakinilah anda akan mendapatkan mentor
(pembimbing) yang baik, yang akan membimbing anda dari ulat menjadi kepompong dan dari
kepompong menjadi kupu-kupu.

Sampai jumpa di puncak sukses.

Ditulis oleh:
Kikin Sugiarno
Penulis adalah mantan eksekutif industri perbankan yang kini menekuni network -marketing secara full-time.

Tips Untuk Mendapatkan Kepercayaan Dari Mitra Bisnis

Setelah krisis moneter berkepanjangan selama beberapa tahun terakhir, timbul gelombang besar dari
perusahaan-perusahaan untuk melakukan efisiensi dengan cara mengurangi jumlah karyawan dan juga
dengan melakukan merger sesama perusahaan besar supaya tetap bertahan. Akibatnya, setiap tahun
berjuta kepala keluarga yang mencari nafkah harus kehilangan pekerjaannya. Selain itu, angkatan baru
dari generasi muda yang baru lulus kuliah mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Jumlah
lowongan pekerjaan yang tersedia jauh di bawah daripada jumlah pencari kerja.

Sebagai alternatif, orang mulai melirik bisnis network-marketing yang memberikan harapan untuk
mencapai keberhasilan dengan modal yang relatif kecil, tidak diperlukan keahlian khusus dan resiko yang
relatif kecil.

Berjuta-juta orang menyerbu bisnis jaringan karena menawarkan gaya hidup yang berbeda, jalan singkat
untuk mencapai impian. Berapakah yang berhasil? Hanya 10% yang benar-benar menikmati kompensasi
puncak.

Mengapa tingkat kegagalan di bisnis network-marketing mencapai 90%? Apakah ada yang salah dengan
sistemnya? Bukan itu! Yang tidak berhasil adalah pelaku yang tidak serius, hanya ikut-ikutan dan tidak
mau belajar atau menerapkan apa yang telah mereka pelajari.

Bisnis network-marketing adalah bisnis yang dibutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari mitra bisnis
yang disponsori. Untuk mendapatkan kepercayaan tersebut, dibutuhkan sikap yang baik, sehingga mitra
bisnis akan mau bekerjasama dan produktif.

Untuk menjadi orang yang berhasil maka pertama-tama kita harus memiliki keinginan yang kuat untuk
maju. Karena orang yang berhasil adalah orang yang bisa bangkit dari kegagalan. Pada umumnya kita
tidak berani maju karena takut gagal. Padahal kegagalan itu sangat penting untuk mendewasakan kita
dan itu adalah bagian dari proses hidup. Maka kita harus berprinsip “Failure will never overtake me if
my determination to succeed is strong enough.”

Dibawah ini, ada kiat-kiat yang akan membantu anda untuk berubah dan memiliki sikap yang baik dalam
mencapai sukses.

1. Kita harus memiliki tekad yang bulat untuk meninggalkan sifat buruk kita dan menanamkan
sifat yang baik dalam diri kita. Caranya adalah menerapkan kiat-kiat yang akan di ceritakan selanjutnya
dengan cara membaca setiap kiat setiap hari. Lakukan satu kiat selama 30 hari, dengan cara membaca
setiap pagi hari, ulangi lagi pada siang hari kemudian lakukan evaluasi pada malam harinya. Setelah kiat
itu tertanam dan menjadi sifat kita, maka lanjutkan lagi kiat berikutnya dan seterusnya.

2. I will greet this day with love
Aku akan menanamkan cinta dalam hatiku. Orang dapat menolak perkataanku, orang dapat saja tidak
menyukai penampilanku, tapi mereka tidak akan menolak cinta tulus yang akan kuberikan. Cinta
merupakan kekuatan yang tidak dapat ditolak oleh siapapun. Cinta yang dimaksudkan di sini adalah cinta
yang sejati dimana kita menginginkan orang lain mendapatkan yang terbaik baginya.

3. I Will Persist until I Succeed
Saya akan bertahan sampai saya mencapai kesuksesan. Saya tidak tahu berapa panjang perjalananku
untuk mencapai sukses. Dan yang pasti puncak sukses tidak berada di awal perjalananku. Maka aku
akan berjalan dan berjalan terus selangkah demi selangkah untuk mencapai kesuksesan itu.

4. I am nature’s greatest miracle
Saya adalah makhluk yang unik. Saya akan menjadi diri saya sendiri. Saya berbeda dengan orang lain.
Dan saya memiliki potensi yang tidak terbatas yang dapat saya kembangkan. Saya akan meraih
kemenangan dan saya akan menjadi networker yang sukses.

5. I will live this day as if it my last
Saya akan hidup pada hari ini seolah-olah ini adalah hari terakhirku. Apa yang telah terjadi pada kemarin
tidak akan kembali lagi pada hari ini. Dan apa yang saya khawatirkan pada hari esok belum tentu akan
terjadi. Saya akan memperlakukan anak-anakku dengan baik seperti besok mereka sudah tidak ada,
saya akan memperlakukan pasangan hidupku dengan penuh cinta seperti hari ini terakhir kami akan
bertemu dan juga akan memperlakukan teman-temanku dengan baik sesuai kebutuhan mereka seolaholah
besok tidak ada kesempatan lagi bagi mereka untuk minta tolong.



6. Today I will be master of my emotions
Ada musim semi dan ada musim gugur, ada siang dan ada malam, ada panas dan ada dingin, ada
kemarau dan ada banjir. Demikian juga dengan emosi saya. Kadang senang dan kadang sedih.
Kesedihan kemarin dapat menjadi kegembiraan hari ini, kegembiraan hari ini dapat menjadi kesedihan
esok hari. Saya harus menjadi master dari emosi ini sehingga setiap hari saya tetap produktif.

Hal yang dapat dijadikan pegangan adalah :
If I feel depressed I will sing.
If I feel sad I will laugh.
If I feel ill I will double my labor.
If I feel fear I will plunge ahead.
If I feel inferior I will wear new garment.
If I feel uncertain I will raise my voice.
If I feel poverty I will think of wealth to come.
If I feel incompetence I will remember past success.
If I feel insignificant I will remember my goals.
Today I will be master of my emotions.
If I become overconfident I will recall my failures.
If I overindulge I will think of past hungers.
If I feel complacency I will remember my competition.
If I enjoy moments of greatness I will remember moments of shame.
If I feel all-powerful I will try to stop wind.
If I attain great wealth I will remember one unfed mouth.
If I become overly proud I will remember a moment of weakness.
If I feel my skill is unmatched I will look at the stars.
Today I will be master of my emotions.

7. I will laugh at the world
Saya akan tertawa kepada dunia maka dunia juga akan tertawa bersama saya. Saya akan hidup dalam
kegembiraan. Apabila ada hak yang memberatkan hidupku maka ada tiga kata yang saya pergunakan
sebagai obat : ini akan berlalu. Aku akan menghiasi dunia ini dengan tawaku, maka hidupku akan terasa
ringan.

8. Today I will multiply my value a hundredfold
Kokon ulat disentuh oleh tangan yang jenius menjadi sutra yang indah.
Tanah liat disentuh oleh tangan yang jenius menjadi puri yang megah.
Bulu domba disentuh oleh tangan yang jenius menjadi pakaian raja yang indah.
Apa bila tanah liat dapat ditingkatkan harganya berjuta kali lipat apalagi dengan diri saya.
Saya akan menetapkan tujuanku setinggi gunung pada hari ini, minggu ini, bulan ini dan tahun ini.
Saya akan mulai memanjat pada hari ini, besok akan kupanjat lebih tinggi dari hari ini dan seterusnya
sampai ke puncak.

9. I will act now
Saya akan mengerjakan tugas saya sekarang juga. Saya tidak akan menunda apa yang harus saya
kerjakan pada hari ini untuk keesokan harinya karena saya tahu besok tidak akan ada. Akan saya
kerjakan sekarang juga, akan saya kerjakan sekarang juga, akan saya kerjakan sekarang juga. Kata-kata
ini selalu saya ulang-ulang setiap saat sehingga akan menjadi kebiasaanku.

10. Aku akan mohon bantuan kepada Tuhan
Saya akan memohon kepada Tuhan untuk memimpin jalan hidupku. Saya tidak memohon kekayaan
langsung datang kepadaku tapi meminta kepada Tuhan untuk menuntun dan memberikan kekuatan
kepadaku untuk berjalan dan terus berjalan untuk mencapai tujuan hidupku.

Catatan : Tips di atas disari dari buku The Greatest Salesman in the World oleh OG Mandino.

Ditulis oleh:
Kikin Sugiarno
Penulis adalah mantan eksekutif industri perbankan yang kini menekuni network -marketing secara full-time.

Membangun Organisasi Network-Marketing Dengan Teknik ABC

Jika Anda baru bergabung dengan sebuah bisnis network-marketing, Anda akan diminta untuk
menuliskan sebuah daftar berisi nama orang-orang yang dikenal baik teman, saudara, keluarga, kolega,
teman kantor, dan sebagainya. Kemudian, Anda diminta untuk menghubungi orang-orang tersebut untuk
menceritakan kesempatan bisnis yang Anda tawarkan. Metode tersebut adalah metode yang telah
dipraktekkan selama lebih dari setengah abad. Walaupun metode tersebut cukup sederhana, tetap saja
hanya segelintir orang yang berhasil melakukannya dengan sukses.

Kalau begitu, bagaimana caranya untuk meningkatkan tingkat keberhasilan dalam merekrut di bisnis
network-marketing ? Supaya tingkat keberhasilan merekrut dapat meningkat, Anda harus menyadari
bahwa kegiatan merekrut adalah sebuah proses yang terdiri dari beberapa bagian :

Satu, Anda menawarkan sebuah kesempatan bisnis, sebuah kesempatan untuk menjadi boss.
Dua, Anda menawarkan kesempatan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan network-marketing.

Kedua tahap di atas harus Anda lewati dengan benar sebelum Anda dapat mengajak prospek Anda
untuk bergabung dalam bisnis network-marketing yang Anda jalankan.

Berapa persen dari orang-orang yang Anda kenal ingin menjadi boss dan memiliki usaha sendiri?

Saya yakin, jika memungkinkan, lebih dari 85% dari orang-orang yang Anda kenal bercita-cita menjadi
boss dan memiliki usaha sendiri. Artinya, jika kendala-kendala yang ada dapat diatasi, 85% dari orangorang
yang Anda kenal akan memilih untuk menjadi boss dan menjalankan bisnis sendiri daripada
bekerja untuk orang lain.

Kalau begitu, mengapa tidak semua dari 85% orang yang Anda kenal tersebut menjalankan bisnis
mereka sendiri? Biasanya dikarenakan oleh adanya beberapa kendala, antara lain :
Satu : Dibutuhkan modal yang besar untuk memulai sebuah bisnis.
Dua : Dibutuhkan waktu yang banyak untuk mengelola sebuah bisnis.
Tiga : Resiko untuk memulai sebuah bisnis sangat tinggi.
Empat : Tidak tahu cara untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis.

Dengan Teknik ABC, Anda dapat secara bertahap menawarkan bisnis network-marketing kepada
prospek Anda. Dengan Teknik ABC, ke-empat kendala yang menghambat seseorang untuk menjalankan
bisnis sendiri dapat ditiadakan sehingga potensi Anda untuk merekrut juga meningkat secara signifikan.

Tahap-tahap yang terkandung dalam Teknik ABC adalah sebagai berikut :
Satu, Tahap A : Hapuskan kendala-kendala yang ada.
Dua, Tahap B : Hapuskan keraguan-keraguan yang timbul.
Tiga, Tahap C : Pelajari dengan serius dan mengambil keputusan untuk bergabung atau tidak.

Tahap A : Hapuskan kendala-kendala yang ada.

Skenario : Anda dan teman sedang berbicara santai sambil minum kopi. Kemudian Anda mencoba
melihat apakah teman Anda merupakan prospek yang baik untuk bisnis network -marketing. Berikut ini
kira-kira adalah diskusi yang berlangsung :

Anda : Saya merasa sudah waktunya untuk saya memulai bisnis kecil-kecilan. Anda pernah berpikir
untuk melakukan hal yang sama?
Teman Anda : Tentu saja. Saya sudah berkali-kali memikirkan untuk mulai menjalankan bisnis kecil-
kecilan.
Anda : Mengapa tidak direalisasikan?
Teman Anda : Sulit untuk direalisasikan. Terlalu banyak kendala…. Perlu modal besar, perlu komitmen
waktu yang sangat banyak, resikonya besar di tengah krisis moneter. Lagipula, saya kan seorang
insinyur. Saya tidak memiliki latar belakang bisnis.
Anda : Wah, Anda salah besar. Bagaimana kalau saya tunjukkan sebuah bisnis yang bisa dimulai
dengan modal kecil, bisa dijalankan secara part-time, memiliki resiko yang sangat minim. Selain itu, Anda
juga akan diberikan training dan pelatihan secara gratis. Anda berminat?
Teman Anda : Kalau begitu, saya tentu berminat.

Anda baru saja mempraktekkan Tahap A dari Teknik ABC. Pada tahap ini Anda memaparkan potensi
yang ditawarkan oleh bisnis network-marketing, tanpa menyebutkan kata-kata network-marketing
maupun MLM.

Tahap B : Hapuskan keraguan-keraguan yang ada.

Pada tahap ini, Anda mulai menyebut istilah “network”, “jaringan” ataupun “multi-level”. Biasanya pada
tahap ini, Anda akan mengetahui apakah seorang prospek itu antusias terhadap bisnis network-marketing
atau tidak.

Ada beberapa tipe prospek pada Tahap B Teknik ABC. Tipe-tipe mereka adalah :

Tipe Skeptis, yaitu orang-orang yang berpikiran bahwa network-marketing itu adalah penipuan sejenis
penggandaan uang, money game dan sebagainya.
Tipe Netral, yaitu orang-orang yang pernah secara sepintas mendengar tentang beberapa perusahaan
network-marketing yang besar, akan tetapi tidak pernah secara serius mempelajari bisnis ini.
Tipe Potensial, yaitu orang-orang yang berminat untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bisnis
network-marketing.

Di Tahap B, Anda bertujuan untuk menghapuskan keraguan-keraguan pada benak prospek Anda dengan
memberikan informasi yang tepat dan benar tentang bisnis network-marketing. Informasi-informasi
tersebut mungkin berupa artikel-artikel yang ditulis oleh beberapa selebriti maupun tokoh masyarakat.
Tujuan dari Tahap B adalah untuk mempresentasikan bisnis network-marketing secara umum sebagai
bisnis yang legal, dan berpotensi tinggi dengan resiko rendah, dan bukan untuk mempromosikan bisnis
atau perusahaan network-marketing yang Anda jalankan.

Jika Anda bertemu dengan Tipe Skeptis ataupun Tipe Netral, kemungkinan Anda untuk berhasil melewati
Tahap B dengan sukses cukup terbatas. Hal ini dikarenakan Tipe Skeptis telah memiliki cara pandang
tentang industri network-marketing yang sulit di hapus. Sedangkan untuk Tipe Netral, kemungkinan
mereka tidak tertarik dikarenakan oleh alasan-alasan lain.

Jika Anda bertemu dengan Tipe Potensial, Anda dapat melewatkan Tahap B dan langsung memasuki
Tahap C.

Tahap C : Pelajari dengan serius dan mengambil keputusan untuk bergabung atau tidak.

Pada Tahap C Teknik ABC, Anda memberikan materi presentasi mengenai perusahaan network-
marketing yang Anda jalankan. Selain itu, Anda juga perlu menjelaskan mengenai beberapa produk
utama dan business-plan dari perusahaan network-marketing yang Anda jalankan. Setelah itu, barulah
Anda mengajak prospek Anda untuk mengambil keputusan untuk bergabung.

Kunci utama dari keberhasilan merekrut dan mengembangkan organisasi network-marketing bukanlah
dari meyakinkan prospek mengenai potensi bisnis network-marketing, tetapi dari mengajak prospek-
prospek untuk melihat dan mempelajari bisnis network-marketing. Biasanya setelah seorang prospek
secara serius melihat dan mempelajari bisnis network-marketing, ia akan tergerak untuk mencoba untuk
menjalankannya.

Teknik ABC yang diterapkan secara baik akan meningkatkan rasio orang-orang untuk melihat dan
mempelajari bisnis network-marketing secara serius. Semakin banyak orang-orang yang berhasil Anda
ajak untuk mempelajari bisnis network-marketing, semakin tinggi juga keberhasilan proses rekruting
dalam mengembangkan organisasi bisnis network-marketing Anda.

Semoga Sukses!!!

Ditulis oleh:
William Henley
Penulis adalah praktisi pasar modal yang juga menekuni industri network -marketing

SUPERMAN Tidak Bisa Sukses di MLM

Apakah Anda seorang SUPERMAN? Kalau YA... saya mohon maaf telah membuat judul diatas, semoga
saja peluang untuk Anda lain lagi. Network Marketing adalah suatu kegiatan bisnis yang pasti melibatkan
network yang mejalankan fungsi marketing. Dalam hal ini tentu saja ada “pemimpin” yang membina,
mengontrol dan mengembangkan organisani jaringan tersebut. Siapakah dia pemimpinnya?... idealnya
tentu saja setiap pelaku Network Marketing itu sendiri.

Membina sebuah jaringan kerja memang gampang-gampang susah.. karena dalam jaringan itu terdapat
banyak pribadi yang kemauan dan kemampuannya macam-macam. Perlu keterampilan secukupnya
untuk berhasil membina jaringan.

Pelaku MLM yang merasa kemampuannya kurang bagus biasanya kurang PD (percaya diri) dalam
berbisnis, sehingga bisnisnya tidak berjalan dengan bagus juga. Sebenarnya menurut saya masalahnya
bukan pada ketidak mampuannya, tetapi masalahnya hanya karena ketidak-PD-annya itu sendiri.
Bagaimana mungkin membuat orang lain percaya jika dia tidak percaya pada dirinya sendiri. PD aja
lagi... karena sikap PD itu yang akan membuat orang lain bahkan yang lebih hebat mau bergabung dalam
jaringan Anda.

Kebalikannya untuk orang yang merasa kemampuannya sangat bagus justru kadang-kadang tidak
percaya pada orang lain, dia merasa bisa melakukan segalanya, dan tidak percaya kalau orang lain bisa
melakukannya... ini yang saya katakan sebagai superman... dan saya berani perkirakan bahwa dia juga
tidak akan sukses di bisnis MLM.

Mengapa demikian?

Seorang kenalan saya yang sudah cukup lama menjalankan bisnis MLM, mempunyai kemampuan yang
luar biasa, presentasinya hebat, trainingnya memukau dan banyak kemampuan lain yang membuatnya
super. Sayangnya kemampuannya itu tidak mudah diduplikasikan, dia merasa bahwa jaringannya tidak
bisa melakukan sebaik yang bisa dia lakukan, semua hal dilakukan sendiri, sehingga jaringannya
cenderung tergantung kepadanya, memang omzetnya bisa besar, tetapi setiap dia ke luar kota... ples...
omset langsung turun. Lagipula besarnya omset juga mentok pada jumlah tertentu.

Perhatikan kata “secukupnya” yang saya tuliskan di atas. Kemampuan secukupnya ditambah sikap
percaya diri justru mempunyai potensi sukses yang lebih besar. Seorang Network-Marketer harus mampu
menduplikasikan apa yang dilakukannya kepada downlinenya, harus bisa mendelegasikan hal-hal yang
harus dilakukan downlinenya. Dan hal ini memang membutuhkan waktu... percayalah dengan jaringan
Anda pasti akan besar melebihi apa yang bisa Anda lakukan sendirian.

“The Death of Superman, the Rise of SuperTeam”

Ditulis oleh:
Gatot Suryanto
Penulis adalah seorang praktisi bisnis network-marketing, dan juga pakar dalam memberdayakan internet untuk
bisnis network -marketing

Membangun Bisnis Melalui Reputasi

Berbicara tentang bisnis tidak terpisahkan dari isitilah “Reputasi”. Reputasi yang lebih kurang sama
artinya dengan “Nama Baik” adalah modal penting dalam memulai sebuah bisnis. Tanpa memiliki
reputasi, berarti tidak ada kepercayaan dan tanpa kepercayaan maka bisnis apapun tidak akan bertahan
lama.

Memulai sebuah bisnis berarti sang pebisnis juga mulai membangun kepercayaan di mata pasar, bisa
jadi pada awalnya adalah kepercayaan dari kerabat terdekat, kemudian seiring proses waktu
kepercayaan semakin luas dan bisnis pun membesar.

Bisnis Network-Marketing demikian pula halnya… bagi para pemula tentu saja belum memiliki reputasi di
mata banyak orang, namun demikian tentu sudah ada kerabat dekat seperti saudara, teman atau
tetangga yang sudah mengenal dan percaya kepadanya, jadi itulah modal awal membangun reputasi.
Dan karena itu jugalah mengapa untuk mulai menjalankan bisnis Network-Marketing harus dimulai
dengan mensponsori atau menawarkan produk kepada kerabat terdekat terlebih dahulu.

Saya sering mendengar pernyataan orang bahwa mereka sudah beberapa kali menjalankan bisnis
Network-Marketing, lalu berhenti dan ganti dengan yang lainnya karena berbagai alasan, seperti
“sistemnya yang sulit”, “upline yang pasif”, “produk yang mahal”, “produk sulit dipasarkan” dan lain
sebagainya, dan semua itu dijadikannya alasan untuk menjadi petualang bisnis Network-Marketing. Oleh
beberapa kalangan di bisnis ini mereka dianggap sebagai “kutu loncat”. Anda tentu tahu bagaimana akhir
ceritanya yang selalu sama, yaitu mereka belum sukses di bisnis Network-Marketing manapun.

Lantas, apanya yang salah?

Kembali ke masalah reputasi, menurut Anda apakah orang seperti yang saya maksud di atas layak untuk
Anda percaya? Layakkah mereka Anda ajak kerjasama sedangkan mereka sendiri tidak konsisten
dengan apa yang telah diputuskannya, dan tidak menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Tentu tidak,
bukan?

Bukan saja dalam hal reputasi kurang baik sehingga mereka belum bisa dipercaya, tetapi juga untuk
menjalankan sebuah bisnis sangat diperlukan “keuletan”, ibarat lomba lari, tentu berlari menuju garis finis
adalah lebih penting daripada sekedar memilih sepatu yang akan dipakai untuk lomba itu. Apalagi jika
sudah diketahui bahwa semua pilihan sepatu yang tersedia telah banyak mengantar orang untuk sampai
ke garis finis yaitu kesuksesan.

Maka jika Anda saat ini sudah dan sedang menjalankan suatu bisnis Network-Marketing dan Anda sudah
tahu bahwa sudah banyak orang sukses di dalamnya, saya berpesan untuk Anda menjalankan bisnis itu
hingga Anda sukses. Bisnis Network-Marketing adalah jembatan dan Anda sendiri yang harus melaluinya
tentu saja sampai sukses.

Jika Anda sedang tidak atau belum menjalankan bisnis Network-Marketing, jangan terlalu lama untuk
memilihnya, karena memilih saja tidak mengantar ke garis finis, segeralah bertindak, pilihlah satu bisnis
Network-Marketing yang menurut Anda cukup baik, mulailah sekarang juga!

Hanya dengan konsistensi dan keuletan maka segala yang tidak mungkin menjadi mungkin, selain itu
akan membuahkan kesuksesan itu juga ak an membuahkan reputasi untuk anda, maka Anda akan terus
semakin sukses. Semakin besar kepercayaan orang kepada anda, semakin besar pula bisnis anda…

Salam sukses!!

Ditulis oleh:
Gatot Suryanto
Penulis adalah seorang praktisi bisnis network-marketing, dan juga pakar dalam memberdayakan internet untuk
bisnis network -marketing

Ingin Berhasil di MLM? Bantulah Orang Lain Supaya Berhasil

Pada suatu ketika ada seorang laki-laki yang sedang mendaki gunung salju. Tiba-tiba datang badai salju
yang dengan segera menghapus jejak jalan yang akan ditempuhnya. Sadar akan kondisi yang buruk,
lelaki tersebut berusaha mencari perlindungan supaya tidak mati beku. Namun usahanya sia-sia dan
kakinya sudah mulai mati rasa. Dalam perjalanannya dia tersandung oleh tubuh lelaki lain yang terbaring
hampir mati beku. Lelaki itu harus mengambil keputusan dengan cepat, apakah ia akan meneruskan
perjalanannya dan meninggalkan orang itu ataukah ia akan menolong orang yang terkapar tersebut??
Akhirnya ia memutuskan untuk menolong lekaki tersebut. Dia berlutut, melepaskan sarung tangannya
yang basah dan mulai memijit kaki orang yang terbaring itu. Secara perlahan orang tersebut mulai
sadarkan diri. Kemudian mereka berdua melanjutkan perjalanan hingga mendapatkan pertolongan.

Di kemudian hari lelaki itu baru mengerti karena diberitahu, bahwa dengan menolong orang asing justru
menyelamatkan nyawanya sendiri. Dengan kegiatan memijit tangan dan kaki orang tersebut, peredaran
darahnya sendiri semakin lancar sehingga tangan dan kakinya sendiri menjadi hangat. Dan tangan serta
kakinya yang mulai membeku akhirnya bisa sembuh.

Cerita di atas juga berlaku pada bisnis network. Kalau anda ingin berhasil, bantulah mitra bisnis anda
sepenuh hati sehingga mereka menjadi mandiri. Dan pada akhirnya akan menjadi angsa bertelur emas
bagi anda.

Analogi ini sepertinya mudah dipahami tetapi sulit untuk dilaksanakan karena banyak pemula yang
tergoda ingin cepat sukses. Mereka mencari mitra sebanyak-banyaknya di awal. Mereka lupa perlunya
proses pembimbingan dan duplikasi, setelah beberapa saat kemudian baru menyadari bahwa
jaringannya telah mati tidak berkembang karena bibit-bibit baru yang bergabung tidak pernah dirawat.

Sampai jumpa di puncak sukses.

Ditulis oleh:
Kikin Sugiarno
Penulis adalah mantan eksekutif industri perbankan yang kini menekuni network -marketing secara full-time.

Pola Pikir : Penuh Atau Kurang?

Dunia ini adalah dunia yang makmur atau dunia yang kekurangan? Kalau makmur, mengapa ada orang
miskin? Kalau kekurangan, mengapa ada orang kaya?

1. Dunia ini penuh dengan uang atau kekurangan uang?
Orang yang merasa dunia kekurangan uang, mencari uang itu sulit, menjadi kaya itu sulit, seringkali
benar-benar tidak bisa kaya. Sementara, orang-orang yang merasa dunia penuh dengan uang, bahwa
uang bertebaran di mana-mana, tinggal ditangkap saja, atau bahwa menjadi kaya itu mudah sekali,
bahkan tidak perlu melakukan sesuatu yang illegal, tetapi bisa kaya dengan mudah, akan selalu menjadi
orang yang kaya raya. Koin yang sama, sisi yang berbeda, yang mana yang ingin anda lihat?

2. Dunia penuh dengan prospek atau kekurangan prospek?
Sama juga, orang yang merasa mencari prospek itu sulit, jaringannya pun kecil. Orang yang merasa
bahwa mencari prospek itu mudah sekali, prospek ada di mana-mana, selama mata masih melihat
adanya manusia, maka itulah prospek, biasanya jaringannya pun tumbuh dengan cepat dan besar.

3. Dunia penuh dengan konsumen retail atau kekurangan konsumen retail?
Lagi-lagi, pandangan yang berbeda terhadap penjualan retail akan menghasilkan sesuatu yang berbeda
pula. Banyak distributor yang merasa bahwa menjual itu sulit, siapa yang sanggup dan mau memakai
produk kita, dan sebagainya, biasanya mengalami kebingungan dan kesulitan untuk tutup point.
Sementara orang-orang yang merasa bahwa dunia penuh dengan konsumen, lagi-lagi selama mata
masih memandang adanya manusia, maka merasa bisa diajak bergabung atau beli produk, maka mereka
tidak pernah kesulitan untuk tutup point.

4. Dunia penuh dengan harapan atau sudah tak punya harapan?
Banyak orang merasa dunia sudah bobrok, sudah rusak, bejat semua, mencurigai semua orang,
berprasangka buruk pada semua orang, biasanya hidup mereka tidak bahagia, sibuk dan pusing
memikirkan sesuatu yang mereka tidak bisa mengontrol atau memiliki kuasa untuk mengendalikan.
Tetapi orang-orang yang merasa bahwa dunia ini indah, penuh harapan dan rasa syukur, banyak sekali
orang-orang baik yang diberikan untuk kita akan hidup lebih tentram, bahagia, dan menjadi orang-orang
yang berhasil.

Salam sukses,
Evans Winata

Harga Naik? Siapa Takut?

Masyarakat boleh marah, stress, tertekan, sedih, bingung, atau apapun reaksi negatif yang muncul akibat
naiknya harga BBM, TDL dan telpon. Tetapi distributor MLM tidak perlu bingung. Mengapa?
Mengapa kita tidak perlu merisaukan kenaikan harga BBM, TDL dan telpon? BBM disubsidi pemerintah
selama ini. Dengan pemerintah kesulitan dana, tentu saja tidak bisa memberi subsidi terhadap BBM. Hal
yang sama berlaku untuk listrik. Untuk telpon, Telkom sebenarnya untung, dan alasannya bisa saja
kurang tepat di telinga masyarakat, tapi so what? Kenaikan harga terjadi di seluruh dunia. Hanya di
Indonesia yang buat bingung. Mengapa? Karena pendapatan orang Indonesia kurang banyak. Jadi
solusinya sebenarnya adalah meningkatkan pendapatan.

Mengapa pegawai selalu kalah?
Karena kenaikan gaji pegawai selalu di bawah kenaikan harga barang. Angka "inflasi nasional" boleh
menunjukkan angka yang kecil, karena rumus yang entah bagaimana, digunakan untuk menghitungnya.
Kalau saya pribadi, menghitungnya gampang saja. Lihat saja kenaikan harga barang, kita ambil rata-
ratanya. BBM naik kurang lebih 30%. Atau kalau kita melihat sepanjang tahun 2002, mulai awal tahun
sampai akhir tahun, Premium seharga Rp.1,150 naik jadi Rp.1,750. Kenaikannya adalah Rp.600, atau
lebih dari 50% ! Kalau melihat harga solar, dari Rp.1,440 jadi Rp.1,890, naik Rp.450, itu berarti sekitar
30%. Okelah, kita ambil angka 30% supaya tidak terlalu bingung. TDL juga naik 10% sebanyak 4 kali
sepanjang tahun kemarin, dan akan diulangi persis sama sepanjang tahun ini. 10% bila dilakukan 4 kali,
itu menghasilkan angka 46% (saya sudah hitung di kalkulator). Telpon naik 33%. Harga-harga kebutuhan
lain, naik kurang lebih sama. Ada yang 20%, ada yang 50%, entahlah. Terlihat, rata-rata kenaikan harga
barang adalah 30%.

Nah sekarang kita lihat kenaikan gaji pegawai. Pernahkah ada kenaikan gaji sebesar 30% di luar alasan
khusus (naik pangkat, nepotisme, prestasi khusus, korupsi, dsb)? Rata-rata kenaikan gaji adalah 20%
maksimal, terjadi hanya 1 tahun sekali. Jelas saja, kalau kenaikan gaji di bawah "inflasi" (versi saya), itu
berarti makin lama seseorang bekerja sebagai pegawai, makin dia jadi orang miskin, bukannya jadi kaya.

Bagaimana dengan menabung?
Sama parahnya. Bunga deposito tertinggi hanya 14%. Rata-rata bank memberi sekitar 10%-12%.
Deposito valas malah hanya 3%. Inflasi nasional saja belasan persen. "Inflasi" versi saya malah jatuh di
angka 30%. Ini membuat "menabung" menjadi kegiatan investasi terjelek dan membuat penabung makin
miskin juga.

Demo saja untuk menaikkan gaji! Bisa?
Of course not ! Gaji adalah biaya yang harus ditekan. (Makanya, jangan jadi pegawai, yang
pendapatannya merupakan biaya orang lain yang harus diminimalkan). Kalau gaji dinaikkan, harga
produk akan ikut naik, dan itu kembali lagi ke para pegawai (tercekik lagi deh...).

Bagaimana kalau demo untuk memperluas lapangan kerja?
Yang membuka lapangan kerja adalah swasta, bukan pemerintah. PNS sudah terlalu banyak, sampai-
sampai pekerjaan 1 orang dikerjakan 10 orang. Masih kurang baik? Pemerintah sudah "kelenger"
membayar gaji PNS, sampai tekor tiap bulan.

Solusinya apa?
Bisnis sendiri dong! Itu sebabnya saya pribadi menjalankan bisnis MLM secara full time, karena saya
tidak mau pendapatan saya ditentukan orang lain, yang kenaikannya selalu di bawah inflasi. Memang,
bisnis tidak harus selalu MLM. Tapi MLM memberi jalan pintas bagi kita untuk masuk ke dunia bisnis
dengan biaya murah. Itu sebabnya saya memilih bisnis MLM, yang bebas dari resiko bangkrut maupun
resiko-resiko lain. Resiko terjelek di bisnis MLM hanya : prospek membohongi kita, tidak mau menemui
kita. Yang mau kita temui, belum tentu gabung. Yang gabung belum tentu jalan. That's it ! Kita tidak rugi
secara finansial, selain ongkos jalan dan makan serta ongkos telpon.

Jadi mestinya bagaimana?
Fokuslah pada solusi, bukan pada masalah  ! Mulailah memiliki bisnis sendiri, dan mengapa tidak
mempertimbangkan bisnis MLM?

Salam sukses,
Evans Winata

Ditulis oleh:
Evans Winata
Penulis adalah seorang ahli teknologi informatika yang menggeluti bisnis network -marketing

Mengapa Saya Memilih MLM?

Orang mengenal saya sebagai seorang sarjana komputer, yang pada umumnya bekerja membuat
program dengan bayaran yang cukup tinggi. Saya juga menguasai beberapa bahasa asing, yang
tentunya menambah "nilai jual" saya. Tetapi mengapa saya malah menekuni bisnis MLM secara full time?
1. Saya tidak mau bekerja untuk uang. Daripada saya bekerja memperkaya bos, mengapa saya tidak
menjadi bos yang tentunya bisa memperkaya diri saya sendiri? Memiliki bisnis sendiri pasti lebih baik
daripada jadi pegawai.
2. Saya tidak suka disuruh-suruh, walaupun dibayar. Harga diri saya terlalu mahal untuk dijual, dan saya
tidak mau jual diri demi uang.
3. Saya belajar banyak tentang hubungan manusia di bisnis MLM, dan ini tidak pernah diajarkan di
sekolah.
4. Saya belajar benar-benar berbisnis dan menghasilkan uang, bukan teori demi teori saja.
5. Saya bisa belajar memimpin, dan orang-orang yang saya pimpin meliputi orang kalangan bawah
sampai orang kalangan atas. Di mana lagi bisa didapatkan kenikmatan ini??? Kapan lagi bisa bicara di
depan 4,500 orang seperti yang pernah saya alami???
6. Saya menjadi penerjemah membantu chairman perusahaan MLM saya tanpa dibayar, dan saya
senang sekali karenanya. Saya bisa memperlakukan dia sebagai rekan sederajat, bukan sebagai atasan.
Saya tidak perlu takut bercanda ria atau menggodanya, karena saya bukan pegawainya. Saya pun tidak
takut dimarahi kalau salah, karena dia toh tidak menggaji saya. Alasan yang sama juga saya pakai ketika
saya membantu tim support system MLM saya tanpa dibayar.
7. Kalau mau menikah dalam 3 tahun (sejak pertama kali berbisnis MLM), dimulai dari nol (tanpa memiliki
apa-apa), harus beli mobil, rumah, pesta, honeymoon, mana bisa kalau jadi pegawai???
8. Saya bisa berpacaran dengan rekan kerja (downline) saya, dan bekerja sama saling menyemangati
selama menjalankan bisnis. Kalau di perusahaan konvensional, pacaran dengan rekan sekerja sudah
tidak disarankan, apalagi menikah (salah satu harus keluar). Di MLM, saya bisa menikah dengan
downline saya, dan bisnis saya tetap tumbuh makin besar, hubungan pun makin lengket (karena kumpul
lebih dari 8 jam setiap hari, dibandingkan dengan orang lain yang hanya kumpul waktu weekend atau
hanya beberapa jam setiap hari).
9. Saya bisa mengalahkan orang yang mengajak saya (upline saya), baik dari segi pendapatan, peringkat
maupun omzet. Di tempat lain, bawahan pasti selalu kalah dengan atasan (skema piramid).
10. Saya bisa kaya dengan membantu upline saya lebih kaya, karena upline saya juga membantu saya
agar bisa kaya. Di perusahaan biasa, pegawai hanya memperkaya bos tanpa punya kesempatan dirinya
sendiri bisa kaya. Sejarah menunjukkan : pegawai tidak pernah kaya kecuali ia memiliki bisnis lain. Orang
terkaya selalu bukan pegawai (selalu kaya dari saham). Pegawai termahal tidak seorang pun yang masuk
daftar orang terkaya, berapa pun gajinya, dan semua tunjangan hilang ketika pensiun (kalau pun ada,
minimal jumlahnya).

Ditulis oleh:
Evans Winata
Penulis adalah seorang ahli teknologi informatika yang menggeluti bisnis network -marketing secara full-tim

Pilihan-pilihan lainnya.

Mungkin membeli sebuah FRANCHISE (WARALABA) merupakan alternatif yang perlu Anda pertimbangkan,
terutama jika Anda tidak memiliki ide bisnis baru ataupun latar belakang yang mendukung.

Yang dimaksud dengan waralaba/franchise adalah sebuah sistim bisnis untuk memasarkan produk maupun jasa
yang telah terbukti dapat menghasilkan laba. Beberapa contoh waralaba internasional yang sukses adalah
McDonald’s, KFC, Pizza Hut, Seven Eleven. Waralaba nasional yang terbilang cukup sukses adalah Es Teler 77.

Pada saat Anda membeli sebuah waralaba, Anda tidak hanya mendapat sistim bisnis yang menghasilkan laba. Pada
saat yang sama, bisnis Anda telah memiliki merk yang sudah dikenal, dukungan/training dari perusahaan waralaba,
akses ke supplier dan sebagainya. Singkatnya, sebuah bisnis waralaba bagaikan sebuah bisnis yang sudah langsung
jadi. Ibarat sebuah mobil, tinggal masukkan kunci dan nyalakan mesin sudah bisa langsung jalan.

Dengan segala kelebihan di atas, waralaba memiliki beberapa kelemahan yang nyata. Untuk dapat memiliki sebuah
bisnis waralaba, investasi awal yang dibutuhkan relatif besar. Kalau tidak salah, untuk dapat memiliki sebuah
restoran McDonald’s di Indonesia dibutuhkan dana tidak kurang dari Rp.1 miliar itu pun harus antri di antara
puluhan bahkan ratusan peminat lain dari luar negeri.

Selain mahal, bisnis waralaba juga tidak bisa dijalankan secara santai dari rumah, ataupun di waktu senggang Anda.
Karena besarnya modal dan banyaknya sumber daya manusia yang terlibat dalam mengoperasikan sebuah waralaba,
Anda malah harus menghabiskan banyak waktu untuk mengkoordinasi karyawan dan staff.

Jika Anda ingin memiliki bisnis sendiri untuk mencapai kebebasan finansial, maka kemungkinan besar Anda tidak
akan tertarik untuk memiliki sebuah waralaba. Buat apa investasi duit dalam jumlah besar jika akhirnya harus pusing
ngurusin staff dan karyawan?!

Oleh karena itu, mungkin Anda harus memp ertimbangkan untuk bergelut di bisnis network marketing. Kenapa??

Bisnis network marketing tidak memerlukan modal yang besar. Untuk menjadi distributor sebuah perusahaan
network marketing, modal awal biasanya hanya berkisar antara Rp.50 ribu s/d Rp.500 ribu.

Bisnis network marketing dapat dijalankan secara part-time tanpa harus meninggalkan pekerjaan kantor Anda. Anda
masih tetap dapat menerima gaji dari kantor sembari mengembangkan bisnis network marketing di waktu senggang
dari rumah Anda.

Secara sistematis, bisnis network marketing kurang lebih sama dengan sebuah waralaba. Oleh karena itu, network
marketing sering juga disebut personal franchise (waralaba pribadi). Produk, jasa dan sistim kerja yang
ditawarkan biasanya sudah standar dan berlaku untuk semua distributor dari satu perusahaan yang sama.

Orang-orang yang menggeluti bisnis network marketing memperoleh income berupa persentase dari produk/jasa
yang dijual. Presentase ini biasanya berkisar antara 1% s/d 50%. Selain itu, distributor juga me mperoleh training
dari perusahaan, performance bonus, dan kesempatan untuk berjalan-jalan ke luar negeri secara gratis.

Anda dapat juga mengajak teman untuk bersama-sama mengembangkan bisnis network marketing ini. Atas jasa
Anda mengajak teman-teman Anda untuk ikut bergabung, perusahaan akan memberikan komisi yang berasal dari
persentase nilai penjualan dari teman-teman yang Anda ajak untuk menjalankan bisnis ini.

Sebuah perusahaan network marketing biasanya tidak membatasi jumlah orang yang dapat Anda ajak untuk
bergabung menjalankan bisnis ini. Hal ini berarti semakin banyak orang yang Anda ajak untuk bergabung, semakin
besar juga income yang akan Anda peroleh. Hal ini juga berarti tidak ada batasan untuk income yang ingin Anda
peroleh dari bisnis network marketing Anda (unlimited income).

Jadi, Anda ingin punya bisnis sendiri???

Anda tidak punya ide mau berbisnis apa?

Anda tidak mau menginvestasikan miliaran rupiah?

Anda ingin income tambahan tetapi ingin tetap menerima gaji dari kantor?

Anda ingin memiliki bisnis tapi tidak mau pusing ngurusin staff dan karyawan?

Anda ingin bisa bekerja dari rumah di waktu senggang Anda?

Kalau begitu, kelihatannya bisnis network marketing akan cocok untuk Anda!!!
Artikel yang lain silahkan kunjungi :
berikut contoh-contoh peluang bisnis network marketing yang bisa anda ikuti

Baca Juga