JUST SHARE

Tampilkan postingan dengan label Bisnis MLM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bisnis MLM. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Maret 2013

Mengapa bisnis network marketing merupakan bisnis ideal?


Pertama, bisnis network marketing dapat dijalankan secara part-time. Artinya, Anda masih tetap
dapat menerima gaji dari kantor Anda sembari menjalankan dan mengembangkan bisnis networkmarketing
Anda secara konsisten dan perlahan-lahan
di waktu senggang.



Kedua, bisnis network marketing dapat dimulai dengan modal kecil. Secara umum, untuk memulai
bisnis network marketing, modal yang dibutuhkan hanyalah sebesar Rp.50 ribu s/d Rp.500 ribu.

Ketiga, bisnis network marketing memberikan potensi income tidak terbatas.

Keempat, bisnis network marketing merupakan sistim bisnis yang telah terbukti sukses di seluruh
dunia. Sejak tahun 1978, satu dari setiap lima orang milioner di Amerika Serikat mencapai status milioner
dari hasil menjalankan bisnis network marketing.

Kelima, sistim bisnis network marketing relatif mudah dipelajari, dimengerti dan dijalankan.

Jika Anda masih khawatir akan kehilangan penghasilan Anda jika sampai di-PHK, saya menganjurkan
Anda untuk benar-benar mempertimbangkan untuk menjalankan bisnis network-marketing mulai dari
sekarang.

Setelah mempelajari apa yang ditawarkan oleh bisnis network-marketing, saya rasa Anda telah tahu
bagaimana cara menyembuhkan “Penyakit Korban Krismon”.

Kenapa Network Marketing ??? Sejarah Singkat Proses Distribusi

Industri Network Marketing adalah sebuah industri yang cukup banyak diwarnai oleh polemik dan
perdebatan. Banyak pihak yang PRO, tetapi tidak sedikit pula yang KONTRA. Sebagai seorang
professional yang juga menggeluti bisnis network marketing, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk
memaparkan mengapa industri network marketing akan terus berkembang di masa depan.

Salah satu hal yang paling konsisten di dunia ini adalah perubahan (change). Dan sudah merupakan
sesuatu yang lumrah jika orang-orang cenderung antipati terhadap sebuah perubahan, apalagi sebuah
perubahan yang cukup revolusioner. Sebagai manusia, kita selalu mencoba untuk menolak terjadinya
perubahan. Keinginan manusia untuk menolak perubahan dan mempertahankan status-quo adalah hal
yang wajar dan manusiawi.

Walaupun demikian, ada sebagian perubahan yang tidak bisa kita lawan sekuat apapun kita mencoba
melawannya. Hal ini menandakan bahwa perubahan tersebut telah mencapai momentum dan berhasil
menjadi sesuatu yang lumrah dan menggantikan kebiasaan lama.

Sepanjang sejarah, manusia telah mencoba untuk melawan perubahan yang sudah waktunya terjadi. Hal
ini terjadi hampir di segala bidang, mulai dari bidang kesenian, ilmu pengetahuan, pengobatan, maupun
di dunia bisnis.

Ide-ide baru dan revolusioner cenderung ditolak dan ditentang pada awalnya. Seringkali, semakin drastis
ide-ide tersebut, usaha-usaha penolakan terhadap ide baru tersebut juga menjadi semakin keras.

Banyak sekali ide-ide drastis yang pada awalnya ditolak tetapi akhirnya diterima menjadi sesuatu yang
normal dan lumrah. Copernicus dipenjara karena mengatakan bahwa Bumi bentuknya bulat, Colombus
dicemooh ketika berlayar mencari benua baru, Louis Pasteur juga ditertawai, Edison dan Einstein juga
pernah dicomooh akibat ide-ide mereka yang revolusioner.

Industri network marketing juga adalah salah satu ide yang telah mencapai momentum dan akan
terus berkembang. Walaupun masih banyak orang-orang yang menentang dan belum bisa menerima,
industri network marketing akan terus berkembang karena melalui network marketing, proses
distribusi yang paling ekonomis dan efisien akan dapat tercapai.

Pada awal abad ke-19, perekonomian Amerika telah mulai berkembang sehingga jalur distribusi untuk
produk-produk kebutuhan hidup manusia juga harus dikembangkan. Pada saat itu, orang-orang Amerika
berpendapat bahwa jalur distribusi yang baik adalah melalui toko-toko dan kedai-kedai kecil yang dimiliki
oleh suami istri. Oleh karena itu, lahir toko roti, toko daging, toko perkakas, toko besi dan juga toko-toko
lainnya yang menjual produk-produk tertentu secara khusus.

Kemudian, seorang bernama W.T. Grant berpendapat bahwa, alangkah baiknya jika toko-toko yang
menjual produk-produk yang berbeda tersebut dapat digabungkan di satu lokasi. Dengan demikian,
konsumen akan memiliki banyak pilihan dan kegiatan belanja juga akan dipermudah karena konsumen
tidak perlu lagi mendatangi toko-toko yang berjauhan satu sama lainya untuk melakukan aktivitas belanja
mereka.

Penggabungan toko-toko yang berbeda di satu lokasi melahirkan konsep Department Store. Konsep
Department Store ini begitu sukses hingga mengakibatkan toko-toko dan kedai-kedai konvensional
gulung tikar. Namun pemilik-pemilik toko-toko konvensional tidak tinggal diam. Mereka melobi pemerintah
hingga akhirnya department store dinyatakan melanggar hukum dan illegal. Bayangkan saja, department
store dinyatakan sebagai usaha yang melanggar hukum. Kalau dipikirkan, tidak masuk akal bukan??

Namun demikian, sebuah ide yang telah memiliki momentum tidak akan dapat dibendung. Setelah
melalui perjuangan yang cukup berat, department store milik Grant akhir kembali diperbolehkan
beroperasi dan dinyatakan tidak melanggar hukum lagi oleh pemerintah.

Konsep deparment store akhirnya dikembangkan lebih lanjut hingga melahirkan konsep Shopping Mall.

Saat ini, konsep shopping mall sendiri adalah sebuah konsep yang hampir redup. Walaupun banyak
shopping mall yang menjamur, omzet penjualan di mall-mall merosot secara perlahan-lahan, dan
pengelola mall semakin sulit untuk menarik pengunjung yang berbelanja. Orang-orang masih
mengunjungi mall, akan tetapi yang berbelanja semakin sedikit.

Franchising (waralaba) juga merupakan sebuah konsep distribusi yang ditentang pada tahap-tahap
awal. Konsep franchising sendiri diciptakan sekitar 35 tahun yang lalu. Pada tahap awal
perkembangannya, konsep franchising juga ditentang habis-habisan karena dianggap merupakan
penipuan. Bahkan tidak sedikit pihak yang menganggap konsep franchising (waralaba) adalah sebuah
konsep yang illegal.

Akan tetapi, sebuah ide yang telah mencapai momentum tidak akan bisa dibendung. Saat ini, jaringan
distribusi franchise (waralaba) memberikan kontribusi sebesar 34% dari penjualan setiap produk dan jasa
di Amerika Serikat.

Apakah masih ada konsep distribusi yang telah mencapai momentum dan tidak terbendung lagi
perkembangannya? Tentu saja ada. Konsep tersebut adalah Network Marketing.

Saat ini, konsep network marketing juga ditertawakan, dikritik, ditentang dan dicemooh oleh banyak orang
dan banyak pihak. Hal ini persis seperti yang terjadi pada awal konsep department store, shopping mall,
dan franchising diperkenalkan.

Akan tetapi, industri network marketing juga telah mencapai momentum dan tidak akan bisa dibendung.
Lihat saja perkembangan Amway, pelopor industri network marketing di dunia, maupun CNI, perusahaan
network marketing nasional terbesar di Indonesia. Dan kini telah hadir pula Tianshi yang masih berumur
lebih muda tetapi telah menempati posisi sebagai perusahaan yang paling pesat perkembangannya di
seluruh dunia.

Amway telah banyak melahirkan miliarder-miliarder baru di seluruh dunia, dan juga banyak distributordistributor
CNI yang berhasil meningkatkan taraf hidupnya dan menjadi jutawan dengan mengembangkan
bisnis network-marketing mereka masing-masing. Demikian pula Tianshi, baru 1,5 tahun di Indonesia
telah menghasilkan distributor-distributor berpenghasilan ratusan juta per bulan.

Saya yakin, konsep network marketing akan melampaui kesuksesan department store, shopping mall,
dan juga konsep franchising (waralaba). Kemungkinan besar, network marketing akan dapat merubah
cara kita melakukan jual beli produk dan jasa secara revolusioner.

Mengapa saya begitu yakin? Lihat saja sekeliling Anda, semuanya sedang berlangsung bahkan di
lingkungan sekeliling Anda.

Pertanyaan saya : “Siapkah Anda bergabung?”

Residual Income : Bagaimana Cara  Memperolehnya???

Banyak alasan yang membuat orang menggeluti bisnis network marketing. Alasan-alasan tersebut bisa
berupa income tambahan di luar gaji dari kantor, keinginan untuk memperluas pergaulan, keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup keluarga, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial dan beragam alasan
lainnya. Network marketing memungkinkan orang untuk mencapai kebebasan finansial karena adanya
residual income. Apakah yang dimaksud dengan residual income???

Yang dimaksud dengan residual income adalah income yang diperoleh dan tetap berlanjut walaupun
usaha awal untuk mendapatkan income tersebut telah selesai dilakukan. Lawan kata residual income
adalah linear income. Yang dimaksud dengan linear income adalah income yang berbanding lurus
dengan usaha yang dikeluarkan untuk memperoleh income.

Beberapa contoh linear income adalah gaji dari kantor, dan upah buruh. Pegawai kantor dibayar
berdasarkan absensi, sedangkan buruh dibayar berdasarkan jumlah produksi. Misalnya, buruh di pabrik
sepatu dibayar berdasarkan berapa pasang (unit) sepatu yang berhasil diproduksi oleh buruh tersebut.

Beberapa contoh residual income adalah biaya sewa dari apartemen, ataupun royalty dari penjualan
buku/album/film. Biaya sewa apartemen diperoleh walaupun usaha membangun apartemen telah selesai
dilakukan, dan pemilik apartemen memperoleh sewa bulanan dari penyewa apartemen. Royalty dari
penjualan buku/album/film tetap diperoleh oleh penulis/artis/aktor walaupun proses produksi telah selesai
dilakukan.

Banyak orang yang berkecimpung di dalam bisnis network marketing berharap memperoleh kebebasan
finansial melalui perolehan residual income. Residual income dari Network Marketing diperoleh dari
usaha yang kita keluarkan untuk membimbing orang-orang di dalam organisasi network
marketing kita supaya bisa mandiri dan sukses.

Kerja keras yang Anda lakukan sebagai seorang network marketer akan memberikan hasil berupa
residual income/royalty yang berasal dari produktivitas orang-orang di dalam organisasi Anda yang telah
Anda bimbing menjadi sukses. Memang hasilnya tidak akan langsung terlihat dalam waktu dekat.
Diperlukan kesabaran dan kerja keras untuk membangun organisasi network marketing yang kuat dan
dapat memberikan residual income yang besar.

Sebagian besar orang tidak memiliki visi untuk membangun organisasi network marketing yang kuat dan
mengharapkan income yang besar dalam waktu singkat. Inilah yang saya sebut “Mentalitas Ingin Cepat
Kaya.”

Jika Anda berharap bisa cepat kaya melalui network marketing, teruslah bermimpi. Akan tetapi jika Anda
ingin memperoleh residual income melalui bisnis jangka panjang yang dapat dimulai dengan modal kecil
dan kerja keras, maka network marketing dapat membantu Anda untuk mencapai cita-cita kebebasan
finansial Anda.

Network Marketer & Konglomerat Properti : Sebuah Analogi

Jika Anda menjalankan bisnis network marketing, maka Anda dapat di-ibaratkan seperti seorang
konglomerat properti yang mempunyai banyak asset-asset properti berupa gedung dan perkantoran
bertingkat. Bagaimana mungkin???

Bisnis network marketing adalah sebuah bisnis jangka panjang yang akan memberikan hasil berupa
residual income secara terus-menerus walaupun usaha awal untuk memperoleh income tersebut telah
selesai dilakukan pada waktu yang lampau.

Seorang network marketer perlu menginvestasikan modal, meluangkan waktu untuk membangun
organisai network-marketing secara perlahan-lahan, satu distributor demi satu distributor. Pada saat
organisasinya telah berkembang, sukses dan produktif, residual income akan diperoleh secara terus
menerus walaupun ia memutuskan untuk tidak lagi aktif menjalankan bisnis network marketingnya.

Seorang konglomerat properti juga membutuhkan waktu yang lama untuk merencanakan proyek
properti, membangun pondasi, menyelesaikan konstruksi setingkat demi setingkat hingga akhirnya
selesai membangun gedung bertingkat yang menghasilkan uang sewa secara terus-menerus di
kemudian hari.

Jika Anda baru saja memulai bisnis network marketing Anda, kemungkinan besar Anda akan bertemu
dengan orang yang mentertawai, menganggap remeh atau bahkan mencemooh usaha Anda dalam
mengembangkan bisnis network marketing Anda.

Pada saat Anda berada dalam posisi sulit tersebut, Anda dapat memberikan jawaban sebagai berikut :

“Teman, mari saya ceritakan proyek apa yang sedang saya kerjakan. Saat ini, saya sedang menjalankan
proyek jangka panjang untuk mencapai kebebasan finansial (financial freedom). Proyek yang saya
kerjakan sekarang kurang lebih mirip sebuah proyek properti. Bisa diibaratkan saya sedang membangun
apartemen 50 kamar untuk dikontrakkan kepada orang lain.”

“Anda sendiri tahu bahwa perlu waktu untuk membangun apartemen 50 kamar bukan?? Nanti kalau
sudah selesai dibangun, saya akan menikmati income dari hasil mengontrakkan 50 apartemen tersebut
kepada orang lain.”

“Saat ini, saya sedang dalam proses konstruksi gedung apartemennya. Wajar saja kalau sewaktu saya
membangun gedung tersebut, saya perlu melakukan investasi. Dan tentu saja selama periode konstruksi
gedung apartemen tersebut, saya masih belum akan menikmati uang sewanya, bukan??”

Berhentilah berbicara sejenak. Lawan bicara Anda pasti sadar bahwa tidak mungkin memperoleh uang
sewa apabila gedung apartemen 50 kamar tersebut belum selesai dibangun.

Kemudian lanjutkan pembicaraan Anda :

“Begitulah keadaannya. Saat ini saya sedang berada dalam tahap membangun. Nanti kalau sudah
selesai, akan saya khabarkan dan bersama-sama akan kita lihat hasilnya.”

“Bagaimana dengan Anda?? Apakah Anda melakukan proyek jangka panjang untuk masa depan
Anda??”

Cukup demikian tanggapan Anda. Tergantung kepada lawan bicara Anda untuk memahami dan
mempelajari bisnis network marketing yang sedang Anda jalankan.

Jangan pernah merasa malu mengakui bahwa Anda melakukan bisnis network marketing!!!

Anda memang benar-benar menjalankan proyek jangka panjang, sama seperti halnya seorang
konglomerat properti.

Apakah seorang konglomerat properti merasa malu jika gedung bertingkat yang dibangunnya sedang
dalam tahap perencanaan dan konstruksi??? Tentu saja tidak!!!

Oleh karena itu, Anda juga tidak perlu merasa malu mengakui keterlibatan Anda di bisnis network
marketing.

Berapa banyak income yang Anda harapkan dari bisnis network marketing Anda?? Semuanya terserah
Anda.

Yang perlu Anda ingat adalah, Anda sedang membangun asset yang akan menghasilkan income di
kemudian hari. Mungkin perlu waktu beberapa tahun untuk dapat menikmati hasil dari investasi Anda.
Konglemerat properti juga membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat menikmati income dari
menyewakan gedung bertingkat yang dia bangun.

Jadi, berapa banyak income yang Anda harapkan dari bisnis network marketing Anda???

Apakah Sebaiknya Saya Bertahan di Bisnis Network-Marketing?
Apakah Hasilnya Akan Setimpal Dengan Usaha Yang Saya Tanamkan?

Ayolah, berterus -terang saja!!! Sudah berapa sering Anda menanyakan pertanyaan di atas kepada diri
Anda sendiri? Saya yakin 100% bahwa Anda semua, bahkan para top-leader yang menggeluti bisnis
network-marketing pernah pada suatu saat menanyakan hal tersebut. Saat pertanyaan tersebut muncul,
sebaiknya Anda menganalisa situasi di sekeliling Anda. Tanyakan pada Anda sendiri pertanyaan yang
sangat sederhana ini : “Apakah ada alternatif lain yang saya miliki?”

Pertama-tama kita harus memahami mengenai 2 jenis income, yaitu : linear income dan residual
income. Cara mudah untuk membedakan kedua jenis income di atas adalah dengan menanyakan
sebuah pertanyaan yang sangat sederhana : “Berapa sering Anda dibayar untuk sebuah pekerjaan?” Jika
Anda menjawab : “Hanya sekali saja,” maka jenis income Anda adalah linear income. Anda melakukan
sebuah pekerjaan, dan Anda dibayar berdasarkan jam kerja, tenaga, dan keahlian yang Anda miliki,
ataupun menerima gaji bulanan. Kadang-kadang, kita dapat memperoleh gaji yang tinggi karena
kemampuan dan bakat kita. Tapi, apa yang akan terjadi bila Anda tidak bekerja, atau mau cuti panjang
untuk keliling dunia, ataupun untuk alasan-alasan lainnya? Apakah Anda akan tetap menerima gaji?
Tentu saja tidak!! Dengan kata lain, Anda tidak bekerja, maka Anda tidak menerima gaji. Simple. No
Work, No Money!!

Residual income adalah income yang memungkinkan Anda untuk bekerja keras sekarang untuk hasil
yang minimal, tetapi dengan berlalunya waktu dan proses duplikasi yang terus menerus, income yang
Anda terima secara perlahan-lahan berlipat ganda tanpa batas. Contoh residual income adalah income
yang diperoleh dari menulis buku. Anda bekerja keras untuk menulis, menyelesaikan, dan menerbitkan
sebuah buku. Sesudah buku tersebut diterbitkan, Anda mendapatkan royalty dari penjualan buku sesuai
dengan banyaknya buku yang terjual. Bisnis network-marketing juga berpotensi untuk memberikan
income tidak terbatas kepada orang-orang yang menggelutinya.

Mungkin sampai sekarang Anda telah menggeluti bisnis selama setahun-dua tahun tapi belum
mendapatkan income besar yang diharapkan. Kemungkinan besar Anda akan bertanya : “Apakah
sebaiknya saya bertahan di bisnis network-marketing? Apakah hasilnya akan setimpal dengan usaha
yang saya tanamkan?”

Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan di atas, kita akan melihat perjalanan karir dua orang
sahabat karib, Andi dan Budi, yang baru saja menyelesaikan kuliah. Setelah membaca perjalanan karir
dari Andi dan Budi di bawah ini, Anda dapat menentukan sendiri jawaban terhadap pertanyaan di atas.

Beginilah cerita mengenai Andi dan Budi : Andi dan Budi baru saja menyelesaikan kuliah. Andi adalah
seorang mahasiswa yang pintar dan aktif semasa kuliah. Dari dulu, Andi telah bercita-cita untuk terjun ke
dunia bisnis, bekerja untuk sebuah perusahaan yang bonafid dan menapak karir hingga ke jenjang karir
tertinggi.

Budi juga adalah seorang mahasiswa yang pintar dan aktif. Walaupun demikian, naluri bisnis Budi
cenderung diarahkan ke dunia wiraswata. Budi ingin menjadi wiraswatawan yang sukses, dan sama
sekali tidak mengerti mengapa si Andi begitu tertarik jalur karir konvensional dan bekerja di perusahaan
bonafid. Begitu lulus kuliah, Budi mulai mencari informasi mengenai konsep bisnis network-marketing.
Setelah mempelajari konsep bisnis network-marketing dengan seksama, Budi menjadi sangat tertarik.
Pikirnya, “Saya bisa punya bisnis sendiri, punya waktu luang, bebas dan menjadi boss untuk diri saya
sendiri. Bisnis network-marketing adalah bisnis yang paling ideal untuk saya !!”

Andi dan Budi menempuh jalur karir yang berbeda. Andi mendapatkan pekerjaan di perusahaan bonafid,
sedangkan Budi mulai mengembangkan bisnis network-marketing. Tabel di bawah menggambarkan
perkembangan karir Andi dan Budi selama sepuluh tahun berikutnya.

Tahun ke-1
Lulus kuliah, Andi mendapat kerja di
perusahaan nasional. Gaji Rp.25 juta per
tahun. Akumulasi pendapatan = Rp.25
juta.
Selagi mencari kerja, Budi menjadi distributor
perusahaan network-marketing. Setelah
bergabung, Budi mencoba mengembangkan
bisnis dengan memasang iklan, dan
mencoba metode lainnya. Selama setahun,
bisnis network-marketing Budi tidak
menghasilkan laba, malah rugi Rp.2 juta
karena kegiatan memasang iklan. Akumulasi
pendapatan = Minus Rp.2 juta.
Tahun ke-2
Tahun ke-3
Tahun ke-4
Tahun ke-5
Tahun ke-6
Karir Andi di perusahaan berkembang
secara bertahap. Mendapatkan kenaikan
gaji Rp.5 juta per tahun, sehingga
pendapatan per tahun sekarang adalah
Rp.30 juga. Akumulasi pendapatan
selama 2 tahun = Rp.55 juta.
Andi berhasil mendapatkan seorang klien
besar untuk perusahaan tempat dia bekerja.
Boss-nya senang sekali sehingga dia
diberikan kenaikan gaji sebesar Rp.5 juta
lagi. Gaji Andi setahun sekarang adalah
Rp.35 juta. Akumulasi pendapatan
selama 3 tahun = Rp.90 juta.
Andi menikahi putri boss-nya. Boss alias
mertua memberikan kenaikan gaji sebesar
Rp.5 juta lagi. Gaji Andi setahun sekarang
adalah Rp.40 juta. Akumulasi pendapatan
selama 4 tahun = Rp.130 juta. Andi mulai
merasa kasihan dengan perkembangan
usaha Budi.
Istri Andi, putri boss melahirkan anak
pertama. Boss alias mertua senang sekali
menimang cucu, Andi diberi kenaikan gaji
Rp.5 juta setahun. Wah, gaji Andi sekarang
telah mencapai Rp.45 juta setahun.
Akumulasi pendapatan selama 5 tahun =
Rp.175 juta.
Istri Andi, putri Boss memutuskan untuk
berhenti kerja dan menjadi ibu rumah
tangga full-time. Sebagai kompensasi, Boss
alias mertua kembali memberikan kenaikan
gaji Rp.5 juta setahun. Lumayan juga nih!!
Gaji Andi sekarang mencapai Rp.50 juta
per tahun. Akumulasi pendapatan selama
6 tahun = Rp.225 juta.
Kasihan si Budi. Di tahun kedua bisnis
network-marketingnya, dia masih belum
memperoleh keuntungan. Teman dan
keluarganya malah menganjurkan dia supaya
mencari pekerjaan saja seperti si Andi, tapi si
Budi malah mencoba mengembangkan bisnis
dengan memasang iklan, ikut seminar dsb
hingga menelan biaya Rp.4 juta. Tapi
keuntungan masih saja belum diperoleh.
Akumulasi pendapatan selama 2 tahun =
Minus Rp.6 juta.
Kelihatannya usaha Budi untuk
mengembangkan bisnis network-
marketingnya mulai membuahkan hasil.
Sekarang, Budi memperoleh income Rp.500
ribu setiap bulan dari bisnis network marketingnya,
sehingga pendapatan per
tahun
adalah sebesar Rp.6 juta. Budi masih
tetap mengeluarkan biaya Rp.4 juta setahun
untuk iklan dsb. Akumulasi pendapatan
selama 3 tahun = Minus Rp.4 juta.
Bisnis network-marketing Budi mulai
menduplikasikan diri. Sekarang setiap bulan
Budi memperoleh income Rp.1 juta dari
bisnis network-marketing, sehingga
pendapatan pertahun menjadi Rp.12 juta.
Biaya iklan & promosi masih tetap Rp.4 juta.
Akumulasi pendapatan selama 4 tahun =
Rp.4 juta. Akhirnya Budi mulai menuai laba
dari bisnis network-marketing yang
dijalankannya.
Bisnis network-marketing Budi berhasil
diduplikasikan lagi tahun ini. Pendapatan per
tahun Budi mencapai Rp.24 juta. Karena
kegiatan training yang efektif, Budi berhasil
mengurangi biaya iklan & promosi hingga
tinggal Rp.3 juta per tahun. Akumulasi
pendapatan selama 5 tahun = Rp.25 juta.
Inilah keajaiban sistim duplikasi dari bisnis
network-marketing. Income Budi meningkat
menjadi Rp.48 juta setahun. Biaya iklan &
promosi sebesar Rp.3 juta masih jalan terus,
sehingga laba bersih setahun mencapai
Rp.45 juta. Akumulasi pendapatan selama
6 tahun = Rp.70 juta.
Tahun ke-7
Tahun ke-8
Tahun ke-9
Tahun ke-10
Istri Andi melahirkan anak ke-2. Seperti
biasa, Andi masih mendapat kenaikan gaji
Rp.5 juta, sehingga gaji Andi sekarang
mencapai Rp.55 juta per tahun. Akumulasi
pendapatan selama 7 tahun = Rp.280
juta.
Terjadi Krisis Moneter karena ulah spekulan
valuta asing. Banyak karyawan yang kena
PHK. Tapi Andi, berhubung adalah
menantu Boss, masih tetap mendapat
kenaikan gaji Rp.5 juta. Biar KRISMON, gaji
Andi tetap dinaikkan hingga mencapai
Rp.60 juta per tahun. Akumulasi
pendapatan selama 8 tahun = Rp.340
juta.
Boss alias Mertua Andi ingin mengurangi
aktivitas karena ingin istirahat. Sebagai
akibatnya, Andi diangkat menjadi wakilnya
dan diberi kenaikan gaji Rp.10 juta, menjadi
Rp.70 juta per tahun. Rasa senang Andi
tidak berlangsung lama karena beban kerja
di perusahaan Boss alias Mertua semakin
meningkat, sehingga hampir setiap hari
Andi terpaksa pulang malam dan tidak
sempat bermain dengan kedua anaknya.
Untunglah ada jatah cuti 2 minggu dalam
setahun sehingga setidak-tidaknya Andi
bisa membawa keluarganya pergi liburan.
Akumulasi pendapatan selama 9 tahun =
Rp.410 juta.
Andi mulai menyadari bahwa ternyata
menjadi wakil Presiden Direktur itu sangat
melelahkan sekali, apalagi di perusahaan
Mertua. Tapi setidak-tidaknya, gaji-nya
tetap dinaikkan Rp.10 juta hingga menjadi
Rp.80 juta per tahun, dan sekarang dia
mendapat jatah cuti 4 minggu dalam
setahun. Tapi koq rasanya liburan 4 minggu
itu cepat sekali berlalu??
Akumulasi pendapatan selama 10 tahun
= Rp.490 juta.
Untuk Budi, income yang berlipat dua setiap
tahun sudah merupakan hal yang rutin.
Sekarang, pendapatan Budi dari bisnis
network-marketingnya mencapai Rp.96 juta
per tahun. Setelah dikurangi dengan biaya
iklan & promosi sebesar Rp.3 juta, Budi
masih memperoleh laba bersih Rp.93 juta.
Kemudian, Budi mendapat liburan GRATIS
ke Hawaii selama 10 hari yang sepenuhnya
ditanggung oleh perusahaan networkmarketing
dimana dia menjadi distributor.
Akumulasi pendapatan selama 7 tahun =
Rp.163 juta.
Residual income (royalti) yang diperoleh Budi
dari bisnis network-marketingnya kembali
berlipat-dua tahun ini. Sekarang, Budi
memperoleh income Rp.192 juta per tahun,
setelah dikurangi biaya iklan & promosi
sebesar Rp.3 juta, Budi masih mendapat laba
bersih sebesar Rp.189 juta. Liburan GRATIS
masih tetap diperoleh minimal 2 kali setahun.
Akumulasi pendapatan selama 8 tahun =
Rp.352 juta.
LUAR BIASA!!! Sekarang akumulasi
pendapatan Budi sudah lebih tinggi
dibandingkan dengan akumulasi pendapatan
Andi.
Sekarang, semua sepupu Andi bertanyatanya
mengenai bisnis yang dijalankan
oleh
Andi.
Budi memutuskan untuk mengambil liburan
panjang. Tidak tanggung-tanggung, liburan 6
bulan untuk keliling Eropa, Amerika, ke Tibet,
ke Mesir. Selagi Budi menikmati liburannya,
organisasi bisnis network-marketing yang
telah ia bangun selama 8 tahun terakhir tetap
berkembang. Budi benar-benar bangga
kepada orang-orang di dalam jaringan bisnis
network-marketingnya karena pada saat ia
kembali dari liburannya, income-nya masih
berlipat dua menjadi Rp.384 juta. Padahal
Budi sudah meningkatkan biaya iklan &
promosi menjadi Rp.10 juta sebelum pergi
liburan panjang selama setengah tahun.
Berarti pendapatan bersih Budi tahun ini
adalah sebesar Rp.374 juta.
Akumulasi pendapatan selama 9 tahun =
Rp.726 juta.
BENAR-BENAR LUAR BIASA BISNIS
NETWORK-MARKETING dan RESIDUAL
INCOME YANG DITAWARKAN.
Benar-benar menakjubkan. Sekarang, gaya
hidup Budi bagaikan seorang konglomerat.
Teman-temannya bahkan tidak tahu di mana
Budi berada karena setiap kali dihubungi ke
handphone Budi berada di Singapore,
kemudian di Hawaii, kemudian di Australia,
kemudian di Eropa. Kata Budi, bisnis
network-marketingnya telah merambah ke
mancanegara. Untung saja sekarang ada
handphone, internet dan email sehingga
komunikasi masih saja bisa lancar.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini
income Budi dari bisnis network-
marketingnya kembali berlipat dua hingga
mencapai Rp.748 juta, dikurang biaya iklan &
promosi Rp.10 juta, penghasilan bersih Budi
menjadi Rp.738 juta per tahun.
Akumulasi pendapatan selama 10 tahun =
Rp.1,464 miliar.

Setelah membandingkan jalur karir dan juga hasil yang diperoleh Andi dan Budi dari jalur karir yang
berbeda, apakah Anda sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan : “Apakah sebaiknya saya bertahan di
bisnis network-marketing? Apakah hasilnya akan setimpal dengan usaha yang saya tanamkan?”

Dua Kunci Sukses Bisnis Network-Marketing

Jika Anda bertanya kepada pelaku bisnis network-marketing tentang kunci sukses dalam menjalankan
bisnis ini, Anda akan mendapatkan beragam jawaban atas pertanyaan tersebut. Tapi, berdasarkan
pengalaman dan pengamatan saya, hanya ada 2 kunci sukses dalam menjalankan bisnis networkmarketing.
Kalau begitu, apakah kedua kunci sukses di bisnis network-marketing???



Kedua kunci sukses tersebut adalah :
1. KONSISTENSI : Anda harus konsisten dalam menjalankan bisnis network-marketing Anda hari-demihari,
bulan-demi-bulan,
tahun-demi-tahun.
Sebagai seorang network-marketer,
Anda harus konsisten
dalam menggunakan produk perusahaan Anda. Selain itu, Anda juga harus konsisten dalam menjalankan
kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan organisasi network-marketing Anda.

Kegiatan-kegiatan pengembangan bisnis yang harus Anda lakukan secara konsisten adalah : melakukan
presentasi, merekrut distributor baru, membimbing dan mendidik distributor baru supaya mereka dapat
melakukan hal yang sama dengan apa yang anda lakukan.

Jika Anda dapat menjalankan kegiatan-kegiatan di atas secara konsisten selama 2 s/d 3 tahun dalam
mengembangkan bisnis network-marketing Anda, hampir boleh dipastikan Anda akan dapat menikmati
residual income yang tinggi dari bisnis network-marketing yang Anda jalankan.

2. JANGAN PERNAH MENYERAH : Penyebab utama kegagalan sebuah bisnis network-marketing
adalah distributor yang menyerah. Semua pelaku bisnis network-marketing harus sadar bahwa
kebebasan finansial tidak akan datang dengan sendirinya setelah formulir pendaftaran distributor ditandatangani
oleh mereka.


Banyak pekerjaan dan pengorbanan yang harus dilakukan selama 2 s/d 3 tahun pertama menjalankan
bisnis ini sebelum residual income yang diperoleh dapat memberikan kebebasan finansial yang Anda
impikan. Selama 2 s/d 3 tahun pertama itulah Anda melakukan investasi dan membangun asset.
Residual income baru akan datang setelah fondasi asset Anda berdiri dengan kokoh.

Bisnis network-marketing adalah bisnis yang paling adil karena hasil yang Anda peroleh dari bisnis
network-marketing benar-benar merupakan buah dari investasi modal, waktu dan usaha yang Anda
tanamkan.

Jika Anda menjalankan bisnis network -marketing atas kesadaran Anda sendiri dan tanpa paksaan orang
lain, maka Anda juga dapat menyerah dan berhenti menjalankan bisnis network -marketing kapan saja
tanpa paksaan orang lain.

Intinya adalah, jika Anda dapat menyerah kapan saja, mengapa harus menyerah sekarang???
Mengapa harus menyerah sekarang jika Anda tahu bahwa dengan sedikit usaha tambahan dan
konsistensi dalam menjalankan bisnis, Anda dapat mendapatkan residual income dan kebebasanfinansial
yang Anda idam-idamkan
2 s/d 3 tahun kemudian?



Anda sendiri yang harus menentukan apakah Anda akan menjadi seorang yang SUKSES ataupun
GAGAL di bisnis network-marketing. Semuanya terserah Anda!!!

Network-Marketing Bukanlah Pertunjukan Sulap

Anda pernah menghadiri pesta ulang tahun anak-anak? Sering kali dalam sebuah pesta ulang tahun
anak-anak, ada pertunjukan sulapnya. Saya sendiri selalu terkesima dengan pertunjukan sulap yang
saya tonton pada pesta ulang tahun sewaktu saya masih kecil. Bahkan sampai saya menginjak usia
remaja, saya selalu terkesima dengan pertunjukan sulap yang ditayangkan di televisi oleh jago-jago sulap
seperti David Copperfield.

Sering dalam pertunjukan sulap, sesuatu yang sebelumnya tidak ada bisa tiba-tiba muncul begitu saja.
Sebagai contoh, koin yang tiba-tiba dimunculkan oleh pesulap dari belakang kuping seorang pemirsa.
Kadang-kadang, saya sendiri juga mencoba mempelajari atraksi sulap kecil-kecilan. Akan tetapi
walaupun sudah belajar dari buku petunjuk sulap, atraksi sulap yang terlihat mudah tetap saja tidak
berhasil saya lakukan.

Walaupun demikian, satu hal yang saya pelajari adalah bahwa semua atraksi sulap itu adalah tipuan
semata. Artinya, kita tidak dapat membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Sebuah atraksi sulap
merupakan hasil dari sebuah proses yang telah dipersiapkan dan diatur sedemikian rupa sehingga
membuat para penonton menerima atraksi sulap sebagai sebuah hiburan yang menarik.

Saat ini, saya menjalankan bisnis network-marketing. Saya menyadari bahwa banyak usaha dan
investasi yang harus saya lakukan terlebih dahulu sebelum saya dapat menikmati hasilnya. Walaupun
demikian, saya cukup kaget melihat banyak sekali pelaku-pelaku bisnis network-marketing yang
menjalankan bisnis ini bagaikan sebuah pertunjukan sulap.

Orang-orang ini berharap dapat menikmati hasil bisnis network-marketing tanpa melakukan investasi
waktu, uang dan usaha untuk bisnis mereka. Singkat kata, orang-orang ini menganggap bisnis network marketing
itu adalah sebuah pertunjukan sulap dimana sesuatu yang sebelumnya tidak ada dapat tibatiba
dimunculkan hanya dengan menjentikkan jari
atau dengan mengayun-ayunkan
tongkat ajaib.


Orang-orang yang menjalankan bisnis network-marketing bagaikan pertunjukan sulap berharap dapat
segera menjadi kaya hanya dengan mengisi formulir pendaftaran, dan komisi dan bonus yang akan
membuat mereka menjadi kaya akan datang dengan sendirinya.

Perlu Anda sadari bahwa network-marketing adalah sebuah bisnis, bukan undian berhadiah. Dalam
undian berhadiah, Anda mengisi formulir dan berhadap dapat memenangkan hadiah. Supaya sebuah
bisnis dapat berhasil, Anda harus melakukan investasi waktu, uang dan usaha.

Anda harus sadar bahwa keputusan Anda untuk menjalankan bisnis network-marketing harus diikuti
dengan investasi waktu, uang dan usaha sebelum Anda akan melihat hasilnya. Jika Anda ingin
mendapatkan hasil yang maksimal dari bisnis network-marketing Anda, mampukah Anda melakukan hal-
hal yang harus dilakukan untuk berhasil di bisnis network-marketing? Maukah Anda belajar? Maukah
Anda melakukan hal-hal yang telah dilakukan oleh leader-leader Anda yang telah sukses?

Tentukanlah sikap Anda sekarang juga, karena keberhasilan Anda di bisnis network-marketing
sepenuhnya tergantung kepada sikap yang Anda ambil sekarang.

Network Marketing Sulit Dijalankan. Benarkah???

Sudah berapa sering Anda mendengar orang mengatakan bahwa bisnis network -marketing sulit
dijalankan. Jika saat ini Anda sendiri sedang mengembangkan bisnis network-marketing, saya yakin
pernyataan di atas sudah biasa Anda dengar dari prospek-prospek atau calon downline Anda. Jika Anda
belum menjalankan bisnis network-marketing Anda sendiri, kemungkinan besar Anda juga pernah
menggunakan alasan di atas untuk menghindar dari teman-teman yang mengajak Anda bergabung. Tapi,
benarkah bisnis network-marketing benar-benar sulit dijalankan???

Saya sendiri pernah berpikir bahwa menjalankan bisnis network-marketing itu sulit. Lagipula, karir saya
berkembang relatif cepat, sehingga saya pernah beranggapan bahwa tanpa perlu repot-repot
menjalankan bisnis network-marketing, saya akan berhasil mencapai kebebasan finansial dalam waktu
singkat.

Kenyataannya adalah, semakin karir saya menanjak, semakin banyak waktu pula yang harus saya
alokasikan untuk urusan kantor, sedangkan waktu untuk keluarga semakin lama semakin sedikit.
Hal inilah yang membuat saya kembali mempertimbangkan kembali bisnis network-marketing sebagai
upaya untuk mencapai kebebasan finansial.

Setelah mempertimbangkan beberapa alternatif, akhirnya saya memutuskan untuk mulai menjalankan
dan mengembangkan bisnis network-marketing saya sendiri.

Keputusan saya untuk menjalankan bisnis network-marketing didasarkan atas beberapa pertimbangan.
Sebagai orang yang pernah mengatakan bahwa “network-marketing sulit dijalankan,” saya mencoba
membandingkan tingkat kesulitan bisnis network-marketing dengan beberapa alternatif lain.

Network-marketing sulit dijalankan. Benarkah??? Dibandingkan dengan apa???

Bagaimana rasanya harus meninggalkan bayi Anda yang baru lahir dua bulan yang lalu dengan babysitter
di rumah karena Anda dan suami/istri Anda terpaksa
harus bekerja hanya untuk membayar tagihan
bulanan? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah menikahi orang yang paling Anda cintai dan pernah
Anda janjikan hal-hal yang serba indah tetapi sampai sekarang belum dapat Anda penuhi? Sulitkah
itu???

Bagaimana rasanya jika Anda dan pasangan Anda menyadari bahwa Anda tidak akan mampu membeli
rumah idaman Anda karena tidak mungkin membayar cicilan bulanan? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya terpaksa menyelesaikan pekerjaan kantor pada hari Minggu sore dan terpaksa
mengingkari janji untuk membawa anak Anda pergi rekreasi? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya harus kerja lembur di kantor di malam Natal dan tidak bisa meluangkan waktu untuk
mengikuti misa Natal di gereja bersama keluarga Anda? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya untuk tiap hari berangkat kerja dengan mobil butut berumur lima belas tahun dan
selalu harus dibawa ke bengkel setiap dua minggu sekali, tetapi Anda tidak sanggup untuk membeli mobil
baru? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya jika setiap kali membeli baju, Anda terpaksa membeli yang paling murah dan bukan
membeli baju yang terlihat paling bagus untuk Anda? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya setiap kali berbelanja dengan keluarga Anda harus memikirkan, “Jika kita beli yang
ini, maka kita tidak akan sanggup membeli yang itu.”? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya mengetahui bahwa Anda telah bekerja keras selama 30 tahun untuk suatu hari harus
pensiun dengan sepertiga pendapatan Anda sekarang? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya jika suatu hari anak Anda yang telah dewasa pindah ke kota lain dan Anda tidak
sanggup mengunjunginya karena harga tiket pesawat terbang terlalu mahal? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya melihat anak Anda tanpa disadari telah tumbuh remaja dan dewasa padahal
sewaktu mereka kecil Anda sangat sedikit meluangkan waktu untuk mereka? Sulitkah itu???

Bagaimana rasanya jika Anda di-PHK karena kantor Anda gulung tikar karena Krisis Moneter? Sulitkah
itu???

Tahukah Anda hal yang paling sulit?
Hal yang paling sulit itu bukanlah menjalankan bisnis network-marketing.

Hal yang paling sulit adalah suatu hari Anda menyadari telah terlalu banyak membuang-buang
waktu yang berharga, dan waktu yang telah Anda sia-siakan tersebut telah hilang untuk selamalamanya.




Detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari, tahun demi tahun hilang tak berbekas. Waktu
yang hilang tak berbekas ini seharusnya dapat Anda gunakan sedikit-demi-sedikit untuk
menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing Anda secara konsi sten dan
perlahan-lahan.

Manusia sering punya kebiasaan buruk untuk mencari-cari alasan untuk tidak mengerjakan hal-hal yang
seharusnya dikerjakan.

Seringkali kita mengizinkan orang lain yang tidak berhak dan tidak berkepentingan untuk mengatur hidup
kita dan keluarga kita, dan masa depan kita. Seperti bos kita di kantor, begitu patuhnya kita kepada
mereka sampai-sampai kita mengorbankan waktu, uang, tenaga, dan perasaan kita untuk mereka.

Apakah network-marketing benar-benar sulit dijalankan???
Apakah sulit untuk menunjukkan kepada teman-teman produk bermutu tinggi???
Apakah sulit untuk mempelajari sistim bisnis network-marketing sehingga bisa menyampaikannya
kepada orang lain???

Apakah sulit untuk meluangkan satu jam sehari untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis
network marketing Anda???

Apakah sulit untuk tidak menonton TV/sinetron selama satu jam sehari dan mempergunakan
waktu tersebut untuk mengembangkan bisnis network-marketing Anda???

Apakah sulit untuk mengerti bahwa dengan menjalankan bisnis network-marketing secara
konsisten dan perlahan-lahan selama beberapa tahun Anda akan dapat mencapai kebebasan
finansial???

Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga
tahun ke depan supaya keluarga Anda da pat memiliki mobil mewah???

Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga
tahun supaya anak Anda dapat sekolah di perguruan tinggi yang bermutu tinggi dan bukan yang
uang kuliahnya murah???

Sanggupkah Anda bekerja keras mengembangkan bisnis network-marketing Anda selama tiga
tahun supaya taraf hidup keluarga dapat Anda tentukan sendiri dan bukan ditentukan oleh orangorang
lain
yang
tidak berhak?




Segeralah sadari bahwa Anda mempunyai kekuatan yang luar biasa dengan bisnis networkmarketing.



Network-marketing benar-benar mempunyai kekuatan untuk merubah hidup Anda.
Tapi, semua potensi -potensi yang ditawarkan oleh network-marketing tergantung kepada Anda
sendiri untuk merealisasikannya.

Setelah mempelajari perbandingan-perbandingan di atas, apakah Anda masih merasa bahwa
network-marketing sulit dijalankan???

Ingin Punya 10.000 Orang Distributor??? Bagaimana Caranya???

Saya yakin semua orang yang menjalankan bisnis network-marketing sadar bahwa income yang
diperoleh dari bisnis network -marketing berbanding lurus dengan besarnya organisasi distributor yang
berhasil dibangun oleh seorang distributor. Semakin besar organisasi bisnis network-marketing, semakin
banyak distributor dalam organisasi bisnis network -marketing, semakin besar juga income yang diperoleh
oleh seorang network-marketer. Kalau begitu, bagaimana caranya supaya Anda dapat membangun
organisasi bisnis beranggotakan ratusan, bahkan ribuan distributor ???

Mungkin Anda berpikir bahwa alangkah baiknya jika ada cara yang ampuh untuk dapat mensponsori
leader-leader dari perusahaan network -marketing lain untuk bergabung dalam bisnis network-marketing
yang Anda jalankan. Sayangnya, hal ini mungkin merupakan sesuatu yang mustahil karena sangat kecil
kemungkinan seorang leader yang telah sukses dari perusahaan network -marketing lain akan
mengorbankan bisnisnya yang telah sukses untuk bergabung dengan Anda dan membangun sebuah
organisasi network-marketing lagi dari nol.

Walaupun demikian, masih terbuka kemungkinan peluang untuk membangun organisasi bisnis network-
marketing tanpa harus “membajak” leader dari perusahaan network-marketing lain.

Leader-leader network-marketing yang sudah “jadi”, pada dasarnya merupakan distributor-distributor
yang secara tekun dan konsisten membangun bisnis mereka secara perlahan-lahan, setahap demi
setahap.

Saat ini penduduk Indonesia mencapai 210 juta orang, sebagian besar diantaranya tidak pernah
mendengar ataupun mengerti tentang bisnis network-marketing ini. Jika kita mengambil asumsi bahwa
35% dari penduduk Indonesia berada di dalam usia produktif (21 tahun s/d 50 tahun), maka masih ada
73,5 juta penduduk Indonesia yang masih berpotensi untuk bergabung dalam bisnis network -marketing.

Diantara 73,5 juta orang penduduk Indonesia usia produktif tersebut, masih banyak sekali yang ingin
memperoleh income tambahan, memiliki bisnis sendiri dan bercita-cita mencapai kebebasan finansial.

Berdasarkan pengamatan di atas, Anda tentu dapat melihat bahwa potensi dan kesempatan untuk
sukses dalam menjalankan bisnis network -marketing masih sangat besar sekali. Dengan menganut polapikir
tersebut, Anda pasti percaya bahwa kesempatan untuk membangun organisasi bisnis networkmarketing
beranggotakan ribuan orang distributor masih terbuka lebar.
Yang penting, Anda harus secara

serius dan konsisten dalam menjalankan bisnis network-marketing Anda, dan tidak boleh menyerah.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, siapkah Anda untuk menjalankan bisnis network-marketing Anda
secara serius dan konsisten???

Gapailah SUKSES Anda sekarang juga!!!

6 Mitos Tentang Network Marketing :
Kesalahpahaman & Kenyataan

Dalam menjalankan bisnis network -marketing, sering kali kita bertemu dengan orang-orang yang skeptis,
ataupun orang-orang yang merasa tahu dan mengerti bisnis network-marketing, tetapi hanyalah orangorang
yang salah paham mengenai sistim dan cara kerja bisnis network marketing. Melalui artikel ini,
saya
ingin memberikan penjelasan atas 6 mitos yang sering menimbulkan kesalah-pahaman
tentang
industri network-marketing.

6 mitos yang sering menimbulkan kesalah-pahaman tentang industri network marketing adalah :

Mitos pertama : Cara terbaik untuk sukses di bisnis network marketing adalah dengan bergabung
dengan perusahaan network-marketing baru. Mitos ini muncul karena adanya anggapan bahwa
penghasilan terbesar yang diperoleh oleh pelaku bisnis network-marketing berasal dari awal berdirinya
sebuah perusahaan network-marketing.

Kenyataannya adalah, tahap awal mungkin merupakan masa terburuk untuk bergabung dengan sebuah
perusahaan network-marketing. Mengapa?

Sudah merupakan sebuah kenyataan di dunia bisnis (dan bukan hanya di bisnis network-marketing)
bahwa 70% dari semua perusahaan baru akan gulung-tikar dalam lima tahun pertama.

Kalau begitu, bagaimana Anda bisa yakin bahwa perusahaan network -marketing tempat Anda bergabung
bukanlah satu satu dari 70% perusahaan yang gulung-tikar tersebut?

Pada tahap awal sebuah perusahaan network-marketing, semua orang menginginkan dan berharap
bahwa perusahaan tersebut akan sukses. Akan tetapi, merosotnya kinerja sebuah perusahaan networkmarketing
terjadi secara perlahan-lahan
dan kadang-kadang
tanpa disadari oleh para anggota dan
distributornya.

Untuk sukses dalam bisnis network marketing, dibutuhkan investasi waktu dan usaha yang tidak sedikit.
Bagaimana jika perusahaan network-marketing tempat Anda bergabung bangkrut setelah Anda menginvestasikan
beberapa tahun dalam bentuk waktu dan usaha? Semuanya menjadi sia-sia
saja, bukan?



Dari penjelasan di atas, Anda dapat melihat bahwa waktu terbaik untuk bergabung dengan sebuah
perusahaan network-marketing adalah sesudah perusahaan tersebut berhasil membuktikan kemampuan
mereka untuk mengembangkan bisnis secara etis, serta memenuhi kewajiban-kewajiban berupa
pembayaran bonus kepada distributor secara teratur dan tepat waktu.

Mitos kedua : Kesuksesan seorang network-marketer adalah karena berada di tempat yang tepat
pada waktu yang tepat dan faktor keberuntungan (hoki) merupakan faktor utama kesuksesan
seorang network-marketer.

Mitos ini timbul karena potensi income tidak terbatas yang ditawarkan oleh industri network-marketing itu
sendiri. Orang-orang yang menjalankan bisnis network marketing mengharapkan untuk mendapatkan
income besar dalam waktu singkat tanpa kerja keras. Tentu saja sebagian besar orang gagal di network
marketing dengan pandangan tersebut. Orang-orang yang gagal di network marketing karena kesalahpahaman
tersebut kemudian beranggapan bahwa untuk menjadi sukses dalam bisnis network-marketing

dibutuhkan
keberuntungan (hoki) yang besar.


Perlu Anda sadari bahwa bisnis network-marketing adalah sebuah bisnis, bukan merupakan sebuah
hobby, permainan, atau sesuatu yang dilakukan oleh orang-orang iseng, kurang kerjaan, maupun orang-
orang yang ingin cepat kaya tanpa berusaha keras.

Orang-orang yang menganggap network marketing sebagai sebuah hobby ataupun sebagai sebuah
permainan biasanya tidak akan sukses menjalankannya. Akan tetapi, orang-orang yang memperlakukan
network-marketing layaknya sebuah bisnis, ataupun sebagai sebuah pilihan karir/professi memiliki
kesempatan yang besar untuk sukses dalam menjalankan bisnis network-marketing.

Sama seperti halnya di bisnis maupun profesi lain, untuk menggapai sukses di bisnis network-marketing,
Anda perlu juga membekali diri dengan ketrampilan dan keahlian. Anda juga perlu melakukan investasi di
perkakas (tools) yang tepat untuk dapat menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing
Anda secara maksimal.

Mitos ketiga : Network marketing adalah bisnis untuk orang miskin yang bermimpi menjadi kaya
raya.

Walaupun banyak orang-orang yang sukses di bisnis network marketing memiliki latar belakang yang
sederhana, pandangan ini merupakan pandangan yang salah. Sayangnya, mitos ini sendiri muncul akibat
cerita yang sering digembar-gemborkan oleh banyak pelaku bisnis network-marketing itu sendiri.

Seperti di bisnis-bisnis lainnya, untuk menjadi sukses di bisnis network marketing, orang harus memiliki
ketrampilan dan keahlian. Anda juga memerlukan sumber daya seperti modal, kenalan, disiplin dan juga
visi dalam menjalankan bisnis Anda.

Sebagian orang tidak sukses secara finansial karena memiliki kekurangan-kekurangan seperti tidak
percaya diri, tidak tahu cara menyampaikan pendapat, kurang bisa bersosialisasi dan lain sebagainya.
Melalui network-marketing, seseorang dapat mengasah ketrampilan-ketrampilan tersebut.

Kenyataan sebenarnya adalah, orang-orang yang sukses di bisnis network-marketing sering kali adalah
orang-orang yang juga telah sukses di bidang dan bisnis lain.

Oleh karena itu, pandangan bahwa orang miskin yang menjadi kaya-raya setelah menjalankan bisnis
network-marketing adalah sebuah pandangan yang tidak benar.

Mitos keempat : Jika network-marketing dapat benar-benar dijalankan, maka semua orang akan
menjalankannya sehingga pasar akan menjadi jenuh (saturasi).

Walaupun masuk akal secara matematis, mitos ini tidak pernah terbukti. Sejarah telah membuktikan
bahwa network-marketing merupakan bisnis yang nyata, dan kejenuhan (saturasi) bukan merupakan
sebuah ancaman.

Amway, perusahaan network-marketing tertua dan terbesar di dunia telah beroperasi selama lebih dari
40 tahun. Distributor-distributor Amway telah “menggambar lingkaran” dan merekrut distributor baru
selama lebih dari 40 tahun, dan sampai sekarang belum ada indikasi bahwa pasar telah jenuh dengan
apa yang ditawarkan oleh para distributor Amway ini.

Memang, sistim bisnis network-marketing sangatlah dahsyat, akan tetapi tidak begitu dahsyat hingga
sanggup menghilangkan keacuhan dan ketidakpedulian orang terhadap kedahsyatan yang ditawarkan
oleh bisnis network marketing ini.

Mitos kelima : Anda harus “memanfaatkan” teman dan keluarga untuk memperoleh income di
bisnis network-marketing.

Ini merupakan sebuah persepsi yang sangat salah mengenai bisnis network-marketing. Kenyataannya
adalah : Anda tidak memanfaatkan orang lain dan tidak boleh memanfaatkan orang lain untuk mencapai
sukses di bisnis network-marketing.

Dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing, satu-satunya hal yang
“dimanfaatkan” adalah produk dan jasa yang didistribusikan sebuah perusahaan network-marketing
melalui para distributornya. Mesin penggerak bisnis network-marketing adalah produk dan jasa yang
dipergunakan oleh para distributor.

Dalam bisnis network-marketing, Anda tidak memanfaatkan orang lain. Anda hanya menawarkan produk
dan jasa yang Anda pergunakan sendiri kepada teman dan kenalan Anda. Jika teman Anda
menyukainya, mereka juga akan menggunakannya. Jika teman, saudara dan anggota keluarga Anda
yang lain tidak menyukai produk yang Anda tawarkan, Anda tidak perlu memaksa. Itu adalah hak mereka.

Mitos keenam : Kebanyakan orang gagal di bisnis network-marketing. Para “leader” mendapatkan
duit dari “distributor kecil”.

Seperti halnya di industri-industri lain, orang-orang yang sukses di bisnis network marketing adalah orang
yang paling tekun dan yang berusaha paling keras dalam menjalankan bisnisnya.

Di bisnis network-marketing, orang yang sukses adalah orang yang paling banyak melakukan penjualan
produk/jasa dan paling banyak membimbing dan melatih distributor baru hingga bisa mandiri dan sukses.

Jika Anda menjual produk senilai Rp.500 ribu per bulan, dan telah mengembangkan jaringan distributor
sebanyak 500 orang yang masing-masing menjual produk senilai Rp.500 ribu per bulan, tentu saja Anda
akan memperoleh income 500 kali lebih banyak dari orang yang hanya menjual produk senilai Rp.500
ribu per bulan.

Adil sekali, bukan???

Apakah Anda Cukup Ngotot di Network-Marketing?

Salah satu kunci sukses paling utama di bisnis network-marketing adalah motivasi yang kuat. Tanpa
motivasi yang kuat, seorang distributor akan mudah patah semangat selama menjalankan bisnis network -
marketing. Tanpa motivasi yang kuat, seorang distributor yang mengharapkan income besar dari bisnis
network-marketingnya mungkin akan menyerah jika tidak memperoleh income tersebut dalam waktu
singkat.

Hampir semua sistim bisnis network-marketing memiliki sifat intrinsik berupa peningkatan income yang
perlahan pada tahap awal, tapi meningkat secara signifikan setelah momentum tercapai. Itupun jika
distributor tersebut menjalankan bisnisnya secara konsisten dan tekun.

Oleh karena itu, supaya dapat mencapai sukses di network-marketing, Anda harus memiliki motivasi
yang sangat kuat dan pantang menyerah.

Bukan hanya di network-marketing Anda membutuhkan motivasi yang kuat. Semua orang yang telah
mencapai sukses di bidangnya memiliki moti vasi yang kuat dan tidak tergoyahkan.

Sukses tidak datang dengan seketika. Supaya bisa sukses, Anda harus memiliki motivasi yang kuat.
Supaya bisa sukses, Anda harus ngotot mempertahankan keyakinan Anda.

Lihatlah contoh-contoh di bawah ini :
1. Coca-cola hanya berhasil menjual 400 botol pada tahun pertama.
2. Chester Carlson, penemu mesin fotokopi “Xerox” harus berjuang selama bertahun-tahun sebelum
menemukan investor yang memodalinya.
3. Thomas Alfa Edison harus mencoba hampir seribu kali sebelum menemukan bola lampu.
4. Soichiro Honda harus berjuang bertahun-tahun sebagai insinyur sebelum menciptakan sepeda motor
Honda, dan bertahun-tahun kemudian sebelum membuat mobil Honda.
5. Pada saat kuliah, konsultan karir di kampus merekomendasikan Sylvester Stallone untuk menjadi
seorang teknisi lift (elevator). Kalau saja ia tidak ngotot untuk mencoba nasib di Hollywood, mungkin tidak
akan ada film-film Rocky & Rambo.
6. Bruce Willis adalah seorang janitor (petugas kebersihan) sebelum berhasil menjadi bintang film yang
sukses di Hollywood.
7. Sebelum sukses, Jim Carey dengan penuh keyakinan menulis cek senilai US$10 juta kepada dirinya
sendiri untuk memotivasi diri. Beberapa tahun kemudian, Sony Entertainment membayar Jim Carrey
US$20 juta untuk membintangi film “Cable Guy”.
8. Deddy Corbuzier, seorang entertainer top Indonesia memulai karir dengan bayaran Rp.75 ribu untuk
setiap pertunjukan. Sekarang Deddy Corbuzier memperoleh bayaran puluhan juta rupiah untuk setiap
show.
9. Bapak Sunarno, seorang distributor yang telah mencapai peringkat tertinggi pada sebuah perusahaan
MLM nasional adalah seorang mantan pemulung yang sekarang telah mencapai income puluhan juta per
bulan dari bisnis MLM-nya.

Apa persamaan orang-orang di atas??? Tak lain tak bukan adalah adanya motivasi yang kuat untuk
menjadi sukses dan sikap ngotot dan pantang menyerah. Biarpun mereka belum mencapai kesuksesan
yang diinginkan, mereka tidak pernah meragukan bahwa suatu hari mereka akan mencapai sukses
tersebut.

Mungkin saat ini Anda belum mencapai income sebesar yang Anda inginkan.
Mungkin Anda mengharapkan income Rp.1 juta per bulan tetapi sekarang Anda masih memperoleh
income Rp.50 ribu per bulan.
Mungkin Anda mengharapkan income Rp.10 juta per bulan tetapi sekarang Anda masih memperoleh
income Rp.500 ribu per bulan.
Mungkin Anda mengharapkan income Rp.100 juta per bulan tetapi sekarang Anda masih memperoleh
income Rp.5 juta per bulan.

Yang penting adalah :
“Apakah Anda memiliki motivasi untuk tetap berjuang di bisnis network-marketing Anda?”
“Adakah keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan dapat mencapai target income yang Anda
inginkan?”

Jika Anda menjawab “Ya” untuk kedua pertanyaan di atas, bagus sekali.
Berarti Anda hanya tinggal merealisasikannya dengan usaha dan ketekunan dalam menjalankan bisnis
Anda.

Tips Untuk Mensponsori Super Leader Dalam Bisnis Network Marketing Anda

Orang-orang yang menjalankan bisnis network-marketing cenderung berpandangan bahwa cara untuk
mencapai kesuksesan adalah dengan mensponsori super leader untuk bergabung dalam bisnis network-
marketing yang mereka jalankan. Walaupun demikian, untuk merekrut seorang super leader tidaklah
mudah. Kadang kala, kita secara kebetulan berhasil mensponsori seorang super leader, kadang kala
seorang super leader secara perlahan-lahan berkembang dari nol, kadang kala malah super leader
tersebut yang menemukan kita. Kalau begitu, bagaimanakah cara terbaik untuk menemukan seorang
(atau beberapa orang) super leader???

Secara definisi, seorang super leader adalah seseorang yang bergabung dan menjalankan bisnis
network-marketing dan kemudian dapat mengembangkan bisnisnya secara signifikan dan menghasilkan
volume penjualan produk yang tinggi. Tentu saja orang-orang yang menjalankan bisnis networkmarketing
sangat mendambakan untuk dapat merekrut sebanyak mungkin super leader ke dalam
organisasi
network-marketingnya
karena super leader tersebut akan memberikan kontribusi komisi dan
royalti yang tinggi kepada sponsornya.

Kalau begitu, bagaimana caranya supaya Anda dapat merekrut super leader ke dalam organisasi
network-marketing Anda?

Untuk dapat merekrut super leader, Anda harus mulai dari diri Anda sendiri. Mulailah berperilaku seperti
seorang super leader dalam kegiatan Anda sehari-hari.

Bagaimana pola perilaku seorang super leader sehari-hari?
1. Jangan berharap seorang distributor baru dapat langsung sukses dalam bisnis network-marketing jika
tidak memperoleh dukungan dari seorang sponsor yang memiliki komitmen. Sebagai seorang sponsor,
Anda harus bersedia memberikan bantuan dan training kepada distributor dan downline Anda supaya
mereka dapat sukses dan menjadi seorang super leader.
2. Seorang super leader secara konsisten memberikan contoh dalam menggunakan produk dari
perusahaan network-marketing yang ia jalankan. Anda harus mempercayai kualitas produk yang
ditawarkan oleh perusahaan network-mark eting Anda. Jika tidak, bagaimana mungkin Anda dapat
meyakinkan orang lain untuk menggunakan produk yang Anda jual?
3. Jangan berpikir bahwa dengan bergabung menjadi distributor perusahaan network -marketing,
seseorang akan otomotis menjadi kaya dan mencapai kebebasan finansial. Seorang super leader harus
secara konsisten menjalankan bisnis network-marketingnya. Yang dimaksud dengan menjalankan bisnis
network-marketing adalah dengan mengadakan presentasi, merekrut, dan mendidik downline.

Dengan menerapkan pola perilaku di atas, Anda secara tidak langsung menciptakan kesan bahwa Anda
benar-benar serius dalam menjalankan bisnis network-marketing Anda. Dengan memberikan contoh
yang baik kepada downline-downline Anda, mereka akan lebih serius dalam menjalankan bisnis networkmarketing
mereka. Jika diterapkan secara konsisten, mudah-mudahan
downline Anda juga semakin
terarah
dalam menerapkan pola perilaku seorang super leader dan akan berdampak positif pada bisnis
network marketing Anda.

Pemain Baru di Bisnis Network Marketing

Jika Anda pernah menghadiri presentasi bisnis network-marketing pada saat bisnis network-marketing
mulai beroperasi di Indonesia kurang lebih 10 tahun yang lalu, Anda akan melihat banyak ibu-ibu rumah
tangga yang hadir. Sekarang, bisnis network-marketing telah digeluti oleh orang dari berbagai kalangan
dan latar belakang yang berbeda, tapi yang berkembang paling pesat adalah pelaku network marketing
baru dari kalangan eksekutif dan kalangan professional.

Perkembangan industri network-marketing selama satu dekade terakhir telah berhasil menarik minat
banyak kalangan untuk ikut berpartisipasi. Saat ini, kita sudah melihat banyak professional yang
menjalankan dan mengembangkan bisnis network-marketing mereka sendiri.

Sekarang, jika Anda menghadiri presentasi bisnis network-marketing, sudah merupakan hal yang lumrah
untuk melihat dokter, bankir, pengacara, bintang sinetron, selebritis yang berpartisipasi dalam presentasi
bisnis tersebut.

Meningkatnya partisipasi dari kalangan eksekutif dan professional memberikan kontribusi yang tinggi
terhadap perkembangan industri network-marketing. Dengan bergabung, kalangan professional
membawa keahlian teknis, pengakuan sosial dan juga kredibilitas terhadap industri network-marketing.
Para professional ini adalah orang-orang yang mempunyai karir yang relatif mapan dan penghasilan yang
relatif tinggi.

Kalau begitu, mengapa para eksekutif dan professional ini berminat menggeluti bisnis networkmarketing?




Para professional tertarik untuk menggeluti bisnis network-marketing karena bisnis ini
menawarkan potensi kebebasan finansial (financial freedom) dan kebebasan untuk mengatur
hidup mereka sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain.

Para professional adalah calon-calon yang ideal untuk menggeluti bisnis network-marketing. Mengapa?

Mari kita analisa kehidupan seorang dokter. Seorang dokter bekerja 10 s/d 12 jam sehari, dan kadangkadang
harus siaga 24 jam. Memang tidak dapat dibantah bahwa penghasilan seorang dokter relatif
cukup tinggi. Jika seorang dokter memperoleh pendapatan Rp.300 juta per tahun, penghasilan tersebut
tetap saja merupakan penghasilan linear (linear income). Seorang dokter menerima income jika
mereka bekerja/berpraktek, jika mereka tidak bekerja/berpraktek, income tidak akan datang dengan
sendirinya.

Walaupun seorang dokter memperoleh income yang relatif tinggi, ia juga menginginkan lebih banyak
waktu untuk keluarganya, untuk mengembangkan hobbynya atau untuk menikmati liburan dengan
keluarganya. Bisnis network -marketing memungkinkan seorang dokter untuk mencapai apa yang tidak
ditawarkan oleh penghasilan linear dia.

Kalangan eksekutif (seperti bankir) juga menginginkan hal yang sama. Akibat Krisis Moneter, banyak
bankir yang dulu memperoleh income ratusan juta per tahun mengalami PHK hingga harus mencari
sumber income lain dan dapat memberikan income tinggi secara lebih terjamin.

Untuk para eksekutif yang tidak terkena PHK akibat krisis moneter, mereka mungkin harus bekerja 2 kali
lebih keras tanpa memperoleh kenaikan gaji. Oleh karena itu, mereka juga mulai mempertimbangkan
alternatif-alternatif lain untuk memperoleh income yang tinggi. Lagi-lagi, bisnis network -marketing
merupakan solusi yang mereka butuhkan.

Network-marketing adalah satu-satunya bisnis yang beresiko rendah, tetapi berpotensi memberikan hasil
yang luar biasa tinggi. Hal ini tentu saja menarik untuk para professional yang walaupun mempeoleh
income yang tinggi, tetapi harus dengan mengorbankan waktu yang seharusnya di-alokasikan untuk
keluarga dan orang-orang tercinta.

Saya yakin, dengan berlalunya waktu, akan semakin banyak lagi eksekutif dan professional yang juga
akan ikut bergabung dan mengembangkan industri network-marketing ini.

Jika Anda adalah seorang professional yang sedang mempertimbangkan untuk menggeluti bisnis
network marketing, dengan senang hati saya akan bekerjasama dengan Anda untuk mewujudkan
financial independence yang Anda impikan.


Apakah Anda Realistis di Network-Marketing??

Hampir setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda untuk bergabung menjadi distributor sebuah
perusahaan network-marketing. Salah satu alasan paling dominan yang mendorong seseorang untuk
menjadi distributor sebuah perusahaan network-marketing adalah keinginan untuk mencapai kebebasan
finansial.

Untuk para distributor yang berusaha mencapai kebebasan finansial melalui bisnis network-marketing,
alat ukur paling penting dalam mengukur keberhasilan adalah besarnya income yang diperoleh setiap
bulannya dari bisnis network-marketing yang dijalankannya. Semakin besar income yang diperoleh,
semakin dekat pulalah seorang distributor dengan kebebasan finansial yang ingin dicapainya.

Namun demikian, seringnya salah kaprah mengenai income yang dapat diperoleh dari bisnis
network-marketing juga mengakibatkan banyak distributor mengundurkan diri dari bisnis ini
dalam waktu yang sangat singkat setelah menanda-tangani formulir pendaftaran distributor.

Mengapa??

Salah satu alasan paling utama yang menyebabkan seorang distributor mengundurkan diri dari bisnis
network-marketing adalah harapan yang tidak realistis dalam menjalankan bisnisnya.

Sudah merupakan hal yang wajar dalam kegiatan prospekting, seorang distributor menggambarkan
potensi income luar biasa yang dapat diperoleh seorang network-marketer yang sukses. Akan tetapi,
dalam menggambarkan potensi income yang luar-biasa tersebut, seringkali seorang sponsor lupa
(ataupun sengaja melupakan) untuk menginformasikan bahwa dibutuhkan investasi waktu yang relatif
panjang (mungkin antara 2 s/d 3 tahun) sebelum seorang distributor dapat merealisasikan income yang
besar dari bisnis network-marketingnya.

Banyak distributor baru yang berpendapat bahwa income yang besar dari bisnis network-marketing dapat
diperoleh hanya dalam waktu singkat. Akibatnya, jika dalam waktu singkat mereka tidak memperoleh
income yang besar tersebut, mereka merasa gagal, kemudian menyerah dan mengundurkan diri dari
bisnis network-marketing.

Tanyalah diri Anda sendiri : “Apakah saya realistis tentang target waktu pencapaian kebebasan
finansial dari bisnis network-marketing yang saya jalankan?”

Seorang bayi tidak bisa langsung berjalan begitu dilahirkan.

Seorang petani tidak bisa langsung mengharapkan untuk bisa panen satu minggu setelah menyemai bibit
padi.

Seorang pe-golf tidak bisa langsung mengharapkan untuk bisa memenangkan PGA Golf Championship
dalam waktu sebulan sejak mulai memegang stik golf.

Seorang dokter tidak bisa langsung menjadi spesialis penyakit saraf segera setelah lulus sekolah
kedokteran.

Seorang pelukis tidak bisa langsung menjadi terkenal dan dapat menjual lukisannya dengan harga
mahal.

Tapi, sering kali seorang distributor network-marketing berharap bisa mendapatkan income Rp.30 juta
sebulan dalam waktu 3 bulan setelah mengisi formulir pendaftaran distributor. Dan jika target tersebut
tidak tercapai, seringkali dia akan menyerah dan mengundurkan diri dari bisnis network-marketing.
Seringkali, orang-orang inilah yang kemudian menjelek-jelekkan bisnis network-marketing kepada orang-
orang lain.

Dalam kegiatan merekrut, Anda sebagai seorang distributor network-marketing yang etis dan
bertanggung jawab harus menjelaskan kepada prospek bahwa bisnis network-marketing adalah sebuah
bisnis jangka panjang. Selain investasi waktu, seorang distributor baru harus menginvestasikan usaha
yang tidak sedikit untuk dapat sukses di bisnis ini.

Kepada prospek dan calon distributor baru, Anda perlu menyampaikan secara jelas bahwa pada tahun
pertama dan tahun kedua, income dari bisnis network-marketing kemungkinan besar masih belum
memungkinkan seseorang itu mencapai kebebasan finansial yang dicita-citakan.

Tahun pertama dan tahun kedua adalah saat dimana seorang distributor baru belajar mengenai sistim
bisnis network-marketing, meletakkan pondasi, dan melakukan investasi dalam mengembangkan sebuah
bisnis network-marketing.

Tekankanlah pada distributor baru Anda bahwa bisnis network-marketing bukan sebuah pekerjaan
part-time, melainkan adalah sebuah BISNIS dengan modal dan resiko kecil, tetapi berpotensi
memberikan income luar-biasa jika dijalankan dengan benar.

Dengan demikian, mudah-mudahan jaringan bisnis network-marketing Anda dapat berkembang dengan
kokoh tanpa banyak distributor yang gampang menyerah kalah.

Tiram yang Kosong
Ditulis oleh: Evans Winata
Penulis adalah seorang ahli teknologi informatika yang menggeluti bisnis network-marketing secara full-time.

Ada orang MLM yang sukses hanya dengan berjualan. Sponsoring jauh lebih menghasilkan daripada
selling. Biasanya mereka hanya bagus selama 6 bulan, beromzet besar (tapi mayoritas dihasilkan dari
dirinya sendiri), dan setelah itu, lenyap tak berbekas.

Apa yang harus dilakukan pada tiram yang kosong?
Satu, Buka pikirannya. Bisa jadi karena dia tidak tahu.
Dua, Coba minta komitmennya.
Tiga, Dampingi orang-orang yang NATO untuk memaksa terjadinya action.
Empat, Gali ke dalam. MLM yang baik biasanya memiliki business plan yang memungkinkan kita untuk
mendapat bonus dari downline level kedalaman dengan besar yang tidak beda daripada downline level 1
(firstline). Biasanya disediakan juga feature untuk pass-up ke upline bila upline-nya tidak beromzet. Jadi,
menggali ke dalam tidak merugikan kita. Bahkan, biasanya penentuan peringkat ditentukan dari prestasi
kaki jaringan, level berapa pun itu. Jadi selama ada orang berprestasi pada sebuah kaki kita, kita aman.
Hukum 7-up: galilah 7 kedalaman dalam waktu 2 bulan (tanpa menyuntik), anda akan menemukan orang
bagus.
Lima, Bila semua masih tidak bisa, anggap saja sebuah kaki anda gugur. Syukur kalau ada omzet
walaupun kecil. Kaki yang gugur adalah hal yang lumrah pada MLM mana pun. Jangan dimasukkan hati.

Keberhasilan anda bukan berada di tangan downline anda, tetapi di tangan anda sendiri.

Gagal Dan Berhasil Di MLM

Seringkali kita melihat ada rekan-rekan yang bisa berkembang besar di sebuah MLM, sementara lainnya
gagal di MLM yang sama (ataupun yang lain). Mengapa? Ada beberapa point yang ingin saya bagikan :
Untuk bisa berhasil dan mencapai sukses, diperlukan suatu kepribadian tertentu untuk mencapainya.
Tanpa kepribadian ini, mustahil untuk bisa sukses.

Proses belajar di MLM termasuk “pengembangan kepribadian”, yang memberikan anda kepribadian yang
diperlukan untuk berhasil. Mengapa seorang distributor yang latar belakangnya biasa-biasa saja, bahkan
dari kalangan menengah ke bawah, bisa cepat berhasil, sementara distributor lain perlu waktu jauh lebih
lama, atau bahkan ada distributor yang gagal?

Jawabannya sederhana: distributor yang cepat berhasil tentu saja lebih cepat membentuk kepribadiannya
sendiri sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk berhasil. Yang lebih lambat suksesnya
(pencapaian peringkat dan pendapatan tertentu) melakukan pembentukan ini dalam jangka waktu yang
lebih panjang. Distributor yang gagal tidak belajar sama sekali. Tapi satu hal yang pasti : ti dak ada
distributor yang pasif bisa berhasil dalam waktu singkat. Itu sebabnya program pelatihan menjadi
nyawa dari sebuah MLM. Tanpa support system, mustahil sebuah MLM bisa bertahan lama. Dan saya
tidak pernah percaya pada distributor yang hanya mau kerja tanpa belajar, tapi minta peringkat dan
pendapatan tinggi.

Tidak pernah ada distributor yang gagal di MLM. Sekaligus saya meralat istilah “gagal” yang saya
gunakan di atas. Sengaja saya cantumkan istilah tersebut untuk persamaan istilah antara saya dan anda,
dan saya luruskan di sini. Tidak ada distributor yang gagal. Yang ada adalah distributor yang berhenti
dan menyerah sebelum mencapai keberhasilan. Seringkali distributor berhenti (dan dia mengaku gagal)
justru setelah : mencapai peringkat tertentu (biasanya tidak terlalu tinggi, tetapi sudah naik peringkat),
mencapai tingkat penjualan atau pendapatan tertentu, atau malas (biasanya terpengaruh lingkungannya).

Selama seorang distributor mau terus berjuang, jaringan yang jatuh bangun adalah hal yang lumrah, dan
dia selalu punya kesempatan untuk berhasil. Tergantung kapan dia berhasil membentuk pribadinya
sesuai dengan yang diperlukan.

Tingkat kegagalan distributor aktif (sekali lagi saya ulangi : distributor aktif, bukan distributor yang
sekedar bergabung) amat sangat rendah sekali dibandingkan dengan bidang lain apa pun di dunia ini.
Sekali lagi, tidak pernah ada kata gagal. Bila terus berjuang pasti berhasil.

Distributor aktif yang “gagal” sebenarnya hanya menyerah sebelum menang, dan seringkali kemenangan
sudah ada di depan mata, tetapi dia tidak sadar. Saya berikan beberapa contoh statistik tanpa angka
persen (karena tidak saya hitung).

Satu, Sebagian besar (mayoritas) hanya bergabung tanpa mau menekuni bisnisnya
Mereka terbagi dalam 2 kategori, yaitu yang tidak pernah mencoba produk atau sekalipun ikut training
dan yang pernah mencoba menawarkan tanpa prosedur, ditolak dan lalu menyerah.

Dua, Sebagian kecil menjalankan bisnisnya, walaupun hanya beberapa saat
* Ada yang tidak banyak (bahkan nihil) dalam mengikuti training/seminar. Ujung-ujungnya pasti good-bye.
* Ada yang sempat menjalankan, tetapi tidak yakin bahwa MLM adalah sebuah bisnis. Bisnis MLM-nya
ditinggal karena takut mengganggu pekerjaannya sebagai pegawai walaupun bonus yang diterima sudah
lebih besar daripada gajinya.
* Ada yang tidak merasa bahwa ini adalah bisnisnya sendiri, bukan bisnis upline-nya. Mereka keluar
setelah berselisih paham dengan upline atau biasanya (yang paling dibenci upline) adalah melemparkan
tanggung jawab atas jaringannya sendiri kepada upline-nya. Ingatlah : toko boleh benci supplier-nya, tapi
bisnis jalan terus !
* Ada yang sempat menawarkan ke beberapa orang (kurang dari 10 orang), banyak gagalnya (bahkan
semuanya), langsung menilai bahwa bisnis MLM-nya jelek.
* Sebagian lainnya berhasil memiliki pendapatan jutaan rupiah per bulan, di atas rata-rata gaji pegawai.
Bahkan banyak yang dalam hitungan puluhan bahkan ratusan juta per bulan.

Kita bandingkan dengan data dunia yang paling umum, yaitu data pegawai :
1. Hanya ada 1 orang manager yang memimpin sekelompok pegawai. Sebelum manager ini keluar,
dipecat atau meninggal, bawahannya tidak bisa menggantikannya. Inilah sistem piramid perusahaan
yang diterima semua orang. (MLM yang bukan piramid malah dianggap piramid. Anda bisa naik peringkat
menyamai atau bahkan melebihi upline anda.)
2. Lebih dari 90% pegawai tidak pernah merasakan naik pangkat. Lebih dari 80% distributor aktif (di atas
dua tahun) di MLM sudah pernah naik peringkat.
3. Yang pernah naik pangkat, lebih dari 95% tidak pernah merasakan jabatan direktur.
4. Lebih dari 95% pegawai tidak pernah merasakan penghasilan di atas Rp.10 juta per bulan. Di MLM,
angka ini lebih dari 25% distributor aktif di atas 5 tahun.
5. Sebuah perusahaan bisa memiliki puluhan ribu pegawai, tetapi hanya bisa memiliki 1 orang CEO
(Chief Executive Officer) atau presiden direktur. Di MLM, jumlah peringkat setara Diamond Director (atau
istilah sejenis) bisa tak terbatas jumlahnya.
6. Seorang CEO terpontang-panting bekerja memenuhi beban kerja yang luar biasa, tidak bisa
merasakan hidup enak bersama keluarga (waktunya full untuk perusahaan). Seorang Diamond Director
hidup tenang bersama keluarga tanpa beban, pendapatan tetap diterima makin banyak walaupun tidak
bekerja.

Bila dibandingkan dengan dunia bisnis konvensional :
1. Hukum Marketing : hanya ada 3 merk teratas yang terus diingat orang. Contoh: untuk mie instan, yang
diingat biasanya adalah Supermie, Indomie dan Sarimi. Untuk handphone: Nokia, Ericsson, Motorola.
Softdrink cola : Coca-cola, Pepsi Cola, RC Cola. Di MLM, selama anda aktif, nama anda akan terus
diingat rekan kerja anda (bahkan crossline sekalipun). Peringkat Diamond qualified ke atas bahkan
hampir tidak pernah dilupakan.
2. Lebih dari 90% toko tidak pernah berkembang. Di MLM, minimal 50% distributor aktif sudah mencapai
peringkat setara Manager atau lebih setelah minimal 3 tahun.

Bisa kita lihat, bahwa bisnis MLM tetap masih lebih mudah untuk dijalankan bila mengikuti sistem yang
diberikan, dan jangan pernah meragukan potensi bisnis MLM.

Keyakinan Yang Membawa Hasil
Ditulis oleh: Kikin Sugiarno
Penulis adalah mantan eksekutif industri perbankan yang kini menekuni network -marketing secara full-time

Untuk menggapai kesuksesan dalam suatu usaha dibutuhkan satu sikap yang sangat penting, yaitu
keyakinan terhadap apa yang kita lakukan atau kita jalani. Demikian juga sebagai networker, apabila kita
sendiri tidak yakin dengan perusahaan tempat kita bergabung, maka tidak seorang pun yang dapat kita
yakinkan.

Sebagai contoh, apabila anda adalah seorang laki-laki, kemudian ada seorang yang berkata kepada
anda bahwa anda itu adalah wanita. Tentu dengan lantang anda akan berkata saya laki-laki. Kemudian
ada 10 orang yang mengatakan bahwa anda wanita, dengan tegas anda menjawab bahwa anda laki-laki.
Bagaimana kalau yang mengatakan hal tersebut 100 orang bahkan 1.000 orang? Anda tidak perlu pulang
ke rumah, masuk ke kamar kecil dan memeriksa apakah sebenarnya anda itu laki-laki atau wanita.
Karena sudah pasti anda itu laki-laki. Demikianlah sikap yang harus anda miliki sebagai networker.

Situasi yang dihadapi oleh para networker dapat dianalogikan dengan situasi dimana pada suatu waktu
semua orang percaya bahwa bumi adalah pusat dari tata surya dan bentuknya adalah datar. Pada saat
ilmuwan Nicolas Copernicus mengatakan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya dan Christopher
Columbus berusaha meyakinkan orang bahwa bumi adalah bulat. Reaksi masyarakat pada waktu itu
adalah mengatakan kedua orang ini adalah orang gila. Tapi hal ini tidak menyurutkan keyakinan mereka.

Demikian juga dengan apa yang sering kita alami, karena bisnis jaringan seperti membalikkan paradigma
yang sudah ada saat ini, bahwa bisnis itu harus bermodal besar, kalau dibawah Rp100juta, tidak akan
dipandang. Harus ada karyawannya, ada kantornya dan lain sebagainya. Orang masih curiga terhadap
bisnis jaringan dan tidak percaya bahwa dia bisa berhasil serta mensejahterakan orang lain.

Akan sangat susah bagi anda untuk melawan arus tersebut apalagi kalau keyakinan yang anda miliki
tidak besar.

Banyak sekali fasilitas yang kita miliki saat ini lahir dari suatu keyakinan besar untuk melawan arus :
* Anda tidak bisa berpergian dengan nyaman dan cepat dengan pesawat terbang seandainya Wright
bersaudara tidak tahan terhadap cemoohan orang mengenai logam yang berat jenisnya lebih besar dari
udara dapat melayang. * Anda tidak bisa berkomunikasi dengan nyaman lewat telepon seandainya
Alexander Graham Bell tidak tahan terhadap cemoohan orang bahwa mana mungkin bisa mengantar
suara orang lewat udara.

Jadi, bila anda mau berhasil, tingkatkanlah keyakinan anda, ambil kamus dan hilangkan kata tidak
mungkin (impossible) dari dalam kamus atau benak anda.

Network Marketing : Bisnis yang Mulia

Seandainya pada hari ini kita melihat sebuah iklan terpampang di surat kabar, “Tersedia sebuah
lowongan untuk jabatan CEO suatu perusahaan yang berkembang pesat.” Apa yang timbul dalam benak
kita? Penghasilan yang besar, fasilitas kelas satu, pekerjaan yang mendatangkan gengsi yang tinggi.
Tapi ada berapa orang yang memiliki kualifikasi untuk mengisi jabatan tersebut? Berapa besar biaya dan
waktu yang telah dikeluarkan seseorang untuk dapat memenuhi tuntutan kriteria dari pemberi kerja
tersebut?

Hanya sedikit sekali orang yang memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan tersebut. Jadi apabila
kita tidak memenuhi kualifikasi tersebut janganlah mengharapkan iming-iming dari fasilitas yang
disediakan oleh perusahaan, karena sudah menjadi hukum alam, “tunjukan prestasi dulu, baru
mendapatkan gaji dan tunjangan.”

Bagaimana dengan yang tidak memenuhi kualifikasi di atas? Apakah pintu sudah tertutup?

Melalui bisnis network-marketing, terbuka dengan lebar peluang bagi orang-orang yang tidak memiliki
modal dan skill untuk mendapatkan income yang tidak terbatas. Dan melalui bisnis jaringan pula banyak
orang yang telah mencapai posisi puncak di bisnis konvensional beralih ke bisnis network-marketing
karena bisnis ini telah menyelamatkan mereka dari sakit stress dan sakit jantung, mereka sepertinya
telah menemukan hidup baru di bisnis ini. Karena itu dapat dikatakan bahwa bisnis jaringan adalah bisnis
yang Mulia.

Tidak seperti bisnis waralaba yang sudah diterima oleh banyak kalangan, walaupun pernah
dipermasalahkan pada tahun 1950an dimana Ray Kroc memutuskan untuk membeli hak bisnis waralaba
restoran fast food bernama McDonald’s karena dianggap bisnis ini menyalahi hukum. Tapi saat ini
McDonald’s telah memiliki lebih dari 20.000 outlet di seluruh dunia.

Industri pemasaran jaringan berawal pada tahun 1940an ketika Nutrilite Products, Inc., meluncurkan
produk makanan suplemen dan, sepuluh tahun kemudian, Amway memperkenalkan penjualan produkproduk
rumah tangga.



Mengapa orang lebih dapat menerima konsep bisnis waralaba dibandingkan dengan bisnis networkmarketing?
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut.



Pertama, banyak orang yang memiliki paradigma berpikir konvensional, sehingga tidak percaya bahwa
ada cara yang sedemikian sederhana sehingga orang yang tidak punya modal dan skill dapat memiliki
peluang untuk menghasilkan income yang tidak terbatas.

Kedua, orang banyak yang beranggapan bahwa bekerja itu harus memiliki kantor atau toko, sehingga
konsep bisnis jaringan dimana pekerjaan dapat dilakukan dirumah dan tidak memerlukan kantor adalah
pekerjaan yang rendah.

Ketiga, orang sering melihat banyak network-marketer yang tidak berhasil menjalankan bisnisnya. Hal ini
dapat kita analogikan pula dengan banyak restoran ayam goreng yang mengalami kebangkrutan. Yang
salah bukanlah industri restoran ayam gorengnya, tetapi pemiliknyalah yang tidak memiliki kemampuan
untuk mengelola restoran tersebut.

Keempat, banyak perusahaan network-marketing yang tumbuh bagaikan jamur dan menghilang dalam
hitungan bulan. Hal ini tidak dapat disangkal, karena setiap ada usaha yang bagus, maka orang akan
latah mengikuti usaha tersebut, hal ini dapat dilihat pada saat masyarakat ramai-ramai ikut-ikutan
berinvestasi bisnis kodok lembu, cacing, cabe dan sebagainya. Dan akhirnya hukum seleksi alamlah
yang akan berlaku. Yang memiliki kemampuan yang akan bertahan.

Oleh karena itu, bagi yang tertarik untuk bergabung pada industri jaringan, disarankan untuk meneliti dulu
dari segala aspek terhadap perusahaan yang akan dipilih tersebut. Bisnis ini akan mendatangkan
manfaat yang amat besar kalau kita melakukan hal yang tepat dan benar pada awalnya. Jangan sampai
sifat serakah yang berperan sehingga kita akan merugikan banyak orang pada nantinya.

Mau Sukses di Network-Marketing? Don’t Say Good Bye!!

Walaupun mengandung pernyataan yang rada-rada romantis, judul di atas bukanlah lagu Top 40 Love
Song dari Backstreet Boys (atau Westlife… he he he). Yang saya maksud dengan “Don’t say good bye”
adalah “Don’t Quit”, atau “Jangan Menyerah”. Bisnis network -marketing mungkin adalah satu-satunya
bisnis yang menganut hipotesa sebagai berikut : “Jika Anda telah gagal cukup lama di network-
marketing, Anda pasti berhasil.” Maksudnya apa?

Di network-marketing, Anda tidak mungkin gagal. Anda hanya bisa menyerah kalah. Mungkin hasil yang
Anda dapatkan dari network -marketing tidak sebesar yang Anda harapkan pada tahap-tahap awal. Akan
tetapi proses duplikasi yang tetap Anda jalankan akan mengakibatkan peningkatan hasil yang
eksponensial seiring dengan berlalunya waktu.

Untuk mendapatkan studi kasus atas hipotesa di atas, silahkan baca artikel di bawah ini :
Apakah Sebaiknya Saya Bertahan di Bisnis Network-Marketing? Apakah Hasilnya Akan Setimpal Dengan
Usaha Yang Saya Tanamkan?

Sadarilah sekarang juga bahwa network-marketing adalah sebuah konsep bisnis yang telah terbukti.
Anda hanya perlu memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan network-marketing yang mana.
Setelah itu, jalankanlah dengan konsisten dan sepenuh hati. Jika Anda menjalankan bisnis network-
marketing dengan pengetahuan, komitmen, konsistensi, dan kegigihan, saya yakin hasilnya akan
setimpal dengan usaha yang Anda tanamkan.


Mau Sukses di Network-Marketing? Jangan Jadi Anggota NATO!!

Ada kemungkinan besar, salah satu penyebab utama kegagalan di bisnis network-marketing adalah
distributor yang NATO. Yang saya maksud dengan NATO bukanlah North Atlantic Treaty Organisation
(Pakta Pertahanan Atlantik Utara). NATO yang saya maksud adalah No Action, Talk Only. Bahasa
gaulnya, OmDo, atau Omong Doank.

Banyak orang yang bergabung dengan bisnis network-marketing mengharapkan hasil yang muluk-muluk.
Banyak yang berpikiran bahwa untuk sukses di network-marketing, seorang distributor hanya perlu
mencari sebanyak-banyaknya downline ataupun orang-orang yang akan menjual produk untuk mereka.
Bahkan, seringkali banyak yang berpikiran bahwa upline-nya akan membangun organisasi network-
marketing untuk mereka.

Tidak jarang juga, seorang distributor gagal mencapai sukses di network-marketing karena alasan yang
klasik, yaitu MALAS. Distributor yang malas mengharapkan bisa mendapatkan hasil yang berlimpah dan
kebebasan finansial, tetapi tidak bersedia untuk melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
yang diinginkan.

Sudah berapa sering Anda mendengar dari seorang yang mencoba merekrut Anda tentang iming-iming
yang serba indah dan mudah untuk sukses di bisnis network-marketing? Jika Anda memprospek
distributor dengan iming-iming yang tidak realistis seperti “Kami akan membangun organisasi untuk
Anda”, “Anda bisa mendapatkan Rp.20 juta per bulan tanpa perlu bekerja mati-matian”, dan sebagainya,
maka Anda akan mendapatkan distributor-distributor yang malas dalam organisasi network-marketing
Anda.

Semakin sering Anda mempromosikan bisnis network-marketing Anda dengan janji-janji surga yang tidak
realistis, maka semakin banyak juga Anda akan mendapatkan distributor-distributor malas yang ingin
mendapatkan hasil besar tanpa harus bekerja keras.

Jika hal di atas berlanjut terus, ujung-ujungnya adalah Anda akan mengalami kegagalan dalam bisnis
network-marketing yang Anda jalankan.

Ingatlah, untuk sukses di network-marketing, dibutuhkan banyak pengorbanan. Jika Anda tidak bersedia
berkorban (atau melakukan investasi yang dibutuhkan), bagaimana Anda bisa berharap untuk sukses di
bisnis network-marketing ini?

Ditulis oleh:
William Henley
Penulis adalah praktisi pasar modal yang juga menekuni industri network -marketing

Mengapa 9 Dari 10 Orang Yang Saya Undang
Mendadak Sakit Perut Pada Saat Yang Bersamaan?

Amir yang baru saja bergabung dengan salah satu bisnis jaringan, dan dengan penuh semangat
mengundang teman-teman dan kerabatnya untuk menghadiri presentasi atau seminar yang akan
berlangsung di sebuah hotel bintang lima. Sebagian temannya memberikan respon yang positif dan
berjanji akan datang pada saat presentasi itu berlangsung. Dengan semangat pula Amir bercerita pada
sponsornya bahwa akan ada 10 orang yang akan bersedia datang memenuhi undangannya.

Tiba pada hari seminar akan diadakan, Amir tidak lupa untuk melakukan konfirmasi ulang pada pagi
harinya terhadap teman dan kerabatnya tersebut, dan semuanya menyatakan akan hadir.

Pada sore hari, Amir bersiap untuk berangkat ke Hotel, setelah mandi dan keluar dari pintu rumahnya,
tiba-tiba HP-nya berdering, dari seberang sana terdengar suara temannya berkata, ”Mir, sorry berat,
kayaknya tadi siang gua salah makan, jadi sekarang perut gua sakit, nanti kita atur lagi”. Terus Amir
menjawab, “tidak apa-apa, minggu depan masih ada kesempatan”. Setelah itu Amir berangkat ke Hotel.

Selama dalam perjalanan HP Amir berdering sebanyak 4 kali. Ia menerima berita dari 4 temannya yang
menyatakan tidak dapat hadir dan semuanya memberikan alasan sakit perut.

Setelah sampai di Hotel, sponsornya menanyakan berapa yang akan hadir, dengan mantap Amir
menjawab, ada 5 orang yang akan hadir.

Presentasi akan berlangsung 10 menit lagi, 5 orang yang ditunggu-tunggu tidak ada yang nongol, Amir
sudah berusaha untuk menghubungi HP mereka tapi tidak berhasil, ada yang masuk ke mail box, ada
juga yang tidak diangkat. Detik-detik terakhir, muncul satu temannya yang bersedia memenuhi undangan
Amir.

Keesokan harinya, 2 orang menghubungi Amir untuk minta maaf karena tidak bisa datang karena sakit
perut juga dan HP-nya kebetulan lagi low batt. Sedangkan 2 orang lagi tidak ada kabar beritanya. Amir
mencoba untuk mengundang kembali 9 orang ini untuk dapat hadir pada kesempatan minggu berikutnya.

Coba tebak, berapa yang akan nongol pada minggu berikutnya? Akan ada berjuta alasan lagi yang akan
disampaikan kepada Amir untuk tidak memenuhi undangannya.

Ada apa yang salah?

Hal ini sering terjadi pada seorang pemula yang masuk ke dalam bisnis jaringan, tetapi tidak membekali
diri dengan pengetahuan dasar tentang teknik mengundang yang benar.

Memangnya ada teknik mengundang yang benar? Tentu saja !!! Banyak orang beranggapan bahwa
mengundang calon mitra bisnis sama mudahnya mengundang orang untuk nonton film, sehingga mereka
terjebak dan selalu mengikuti pola yang salah, dan pada akhirnya mereka mengatakan bahwa bisnis
jaringan merupakan bisnis yang susah.

Sebelum membahas bagaimana cara mengundang dengan benar, sebaiknya kita definisikan terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan mengundang calon mitra bisnis. Mengundang dapat diartikan
sebagai suatu proses untuk menyiapkan seseorang untuk bertemu secara fisik dan mental dengan
kita sehingga siap untuk mendengarkan informasi yang akan diberikan.

Banyak kasus kita dapat menghadirkan seseorang secara fisik, tetapi secara mental yang bersangkutan
menutup telinga untuk menerima informasi yang diberikan. Ini sama saja dengan kita tidak berhasil
mengundang orang tersebut.

Mengapa penting untuk belajar mengundang?

Bisnis network-marketing sudah berkembang lebih dari 10 tahunan di Indonesia, dan selama
pertumbuhannya sudah banyak energi negative yang beredar sehingga banyak orang yang alergi
mendengar bisnis network-marketing dan MLM.

Selain itu, banyak juga penipuan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab berkedok
usaha MLM. Disamping itu juga banyak pelaku dari MLM yang melakukan praktek yang tidak terpuji
sehingga yang diundang merasa tertipu setelah menghadiri acara yang diselenggarakan.

Bagaimana proses mengundang yang benar?

1. Sebelum melakukan proses mengundang, langkah penting yang harus dilakukan adalah membuat
prospect list (daftar nama) terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan untuk memudahkan proses
mengundang, tulis pada daftar tersebut, mengapa orang tersebut anda undang, tulis nomor telp.nya, hasil
pembicaraannya, kapan follow up terakhir dan sebagainya sehingga akan mempermudah pekerjaan anda
selanjutnya. Disarankan anda memiliki minimal 200 nama pada daftar tersebut.

2. Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para pemula adalah melakukan presentasi awal pada
saat mengundang. Ingat !!!, mengundang sama sekali bukan presentasi. Anda mungkin dengan penuh
semangat mengatakan bahwa saya sudah menemukan bisnis yang luar biasa dengan system bekerja
seperti ini, produknya yang bagus, company yang solid bla bla bla bla. Tapi apa reaksi dari orang yang
anda undang, dalam hatinya ia akan berkata, wah…., ini satu lagi dari Mayora. (artinya dia akan menarik
kesimpulan apa bedanya dengan yang lain, orang yang sebelumnya juga mengatakan hal yang sama,
tapi setelah saya hadir ternyata sama saja dengan yang lain).

3. Mengundang yang paling benar adalah lakukanlah dengan singkat, jangan bercerita tentang system,
tentang produk, tentang passive income. Tetapi yang paling penting adalah menarik minatnya untuk
mendengarkan kita.

4. Jadi kalau tidak boleh cerita tentang system, produk dan income, apa yang harus diceritakan lagi?
Ceritakanlah tentang kegembiraan anda. Bisnis ini akan berjalan dengan baik apabila dibuat sederhana,
maksudnya ceritalah kepada teman anda seperti pada saat anda berhasil menurunkan berat badan anda
sebesar 10 kg dalam waktu 1 minggu tanpa merasa capek, atau tentang muka anda yang sekarang ini
bebas dari jerawat dengan menggunakan obat hanya selama 3 hari. Jadi katakanlah pada mereka bahwa
anda telah menemukan suatu alternative lain untuk mencapai impian anda, tetapi tidak dapat diterangkan
lewat telpon, jadi anda mau ketemu sama dia untuk berbagi kegembiraan ini.

5. Yang paling penting adalah kita harus memberikan alternative kepada pihak yang diundang, misalnya
mau ketemu hari Senin atau Rabu, di Hotel atau di tempat lain. Usahakan kita yang control, jadi jangan
tanya kapan dan di mana.

6. Konsistensi juga merupakan faktor penting dalam proses mengundang, lebih baik setiap hari
mengundang 2 orang dari pada dalam satu hari mengundang 20 orang, tetapi 3 bulan lagi baru
mengundang 20 orang lain lagi.

7. Bagaimana kalau yang diundang terus mendesak dan bertanya. Jawablah bahwa kita memerlukan
beberapa angka-angka dan gambar untuk menerangkan, jadi kalau hanya lewat telpon bisa terjadi salah
pengertian.

8. Perlu disadari bahwa banyak orang tidak mau pergi ke Hotel, karena dalam pikiran mereka presentasi
di hotel sama dengan presentasi MLM. Padahal kalau kita tanyakan lagi apa itu MLM mereka tidak bisa
menjelaskannya apalagi dengan bisnis jaringan. Oleh karena itu jangan memaksakan harus ketemu di
hotel, berikan alternatif untuk bertemu di tempat lain yang lebih netral.

9. Yang perlu dihindari pada saat melakukan presentasi adalah tempat-tempat yang terlalu ramai
sehingga akan mengganggu konsentrasi. Dan juga sebaiknya tidak melakukan presentasi di ruang kerja
orang yang diundang, karena biasanya konsentrasinya akan pecah pada saat ia harus menerima telpon
yang masuk.

10. Tips yang terakhir adalah, bersikaplah santai sebelum anda mengangkat telepon, jangan takut
ditolak, kaena setiap penolakan bukan ditujukan kepada anda pribadi tetapi mereka belum siap untuk
mendengarkan. Mungkin dalam enam bulan lagi mereka akan siap untuk mendengarkan. Teruslah
mengundang, belajar dari setiap penolakan yang terjadi, lama-lama anda akan semakin mahir. Tidak ada
bayi dilahirkan langsung bisa berlari sebelum mereka belajar duduk, merangkak dan berjalan. Janganlah
anda berhenti.

Mau Sukses di Network-Marketing? Jangan Nafsu Besar, Usaha Kurang!!

Banyak sekali distributor network-marketing yang tidak menjalankan bisnisnya dengan serius. Mungkin
penyebabnya adalah “barrier of entry” yang relatif rendah. Orang dapat dengan mudah menjadi distributor
sebuah perusahaan network-marketing hanya dengan membayar biaya registrasi yang relatif murah,
antara Rp.50 ribu s/d Rp.250 ribu.

Biaya bergabung yang relatif murah mengakibatkan banyak distributor tidak menganggap networkmarketing
sebagai
bisnis yang serius. Bahkan, seringkali seorang distributor tidak menganggap networkmarketing
itu sebagai sebuah bisnis. Mungkin saja network-marketing
dianggap sebagai sebuah hobi
yang bisa membuat dia menjadi kaya tanpa bekerja keras.

Segera sadari bahwa network-marketing adalah sebuah bisnis yang serius. Banyak proses pembelajaran
dan investasi yang harus dilakukan supaya dapat membuahkan hasil yang menggembirakan.

Jika Anda ingin sukses di network-marketing, Anda harus mempelajari ilmu-ilmunya. Seorang dokter
harus menginvestasikan banyak waktu dan biaya untuk sekolah agar bisa membuka praktek, kemudian
harus sekolah dan belajar lagi supaya bisa menjadi dokter spesialis.

Di network-marketing, Anda juga harus banyak belajar supaya bisa sukses. Bedanya adalah, ilmu untuk
mencapai kesuksesan di network-marketing diperoleh dari banyak membaca, mengikuti pelatihan &
training, dan mempraktekkan ilmu-ilmu yang dipelajari secara konsisten. Dengan melakukan hal-hal
tersebut, Anda secara konsisten dan perlahan-lahan akan menjadi seorang network-marketer yang
sukses.

Jadi, kalau Anda harus membayar Rp.50 ribu untuk mengikuti sebuah seminar/training supaya bisa
sukses di network-marketing, jangan ragu-ragu untuk segera membayar dan mendaftarkan diri Anda.
Jangan malas untuk membaca artikel-artikel (seperti artikel-artikel di Networker-Indonesia.com).

Jika Anda tidak mau menginvestasikan Rp.50 ribu untuk mengikuti training ataupun membeli buku,
ataupun meluangkan 15 menit dari waktu Anda untuk membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan
network-marketing, bagaimana Anda bisa mengharapkan untuk sukses?


Kalau Network Marketing Begitu Sederhana, Mengapa Banyak Orang yang Tidak Berhasil
Mencapai Puncak?

Sama seperti bisnis konvensional lainnya, hanya kurang lebih 5% orang yang dapat mencapai posisi
puncak pada bisnis network-marketing. Walaupun demikian ada perbedaan yang sangat besar di antara
kedua bisnis ini. Bisnis konvensional yang menggunakan organisasi piramida, jadi hanya mengijinkan
satu orang yang berada di puncak organisasi. Tetapi bisnis network-marketing memberikan peluang bagi
siapa saja untuk mencapai posisi puncak. Kalau demikian, kenapa banyak orang yang gagal?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang gagal, diantaranya:

1. Motivasi semata-mata uang
Banyak orang yang mencoba masuk ke dalam bisnis network-marketing dengan uang sebagai motivasi
utama. Setelah tidak berhasil mendapatkan uang pada bulan atau tahun pertama, akhirnya mereka patah
semangat dan keluar dari bisnis ini.

Prinsip utama dari bisnis network-marketing adalah kita harus membangun diri sendiri untuk
membantu orang lain. Prinsip dari orang yang berhasil adalah membangun jaringan network -marketing
yang kuat sedangkan orang lain mencari pekerjaan atau uang. Orang yang akan berhasil adalah mereka
yang mampu menunda atau bersabar untuk menikmati hasil. Apabila jaringan network-marketing
sudah kokoh, maka uang akan mengalir dengan sendirinya.

Parameter yang harus ditanamkan untuk menilai keberhasilan pada bisnis ini adalah tidak diukur dengan
berapa banyak uang yang telah anda peroleh, tetapi berapa banyak orang yang telah anda bantu dan
berapa banyak hidup yang anda ubah ke arah yang lebih baik.

2. Terlalu cepat keluar / menyerah
Perbedaan antara pemenang dan pecundang ditentukan oleh garis finis. Pemenang tidak peduli apakah
dia melintas garis finis di tempat pertama atau terakhir. Yang dia pikirkan adalah melintasi garis tersebut.
Pecundang berhenti sebelum menang. Pecundang lari 95 meter dari pertandingan 100 meter setiap hari
dalam hidup mereka.

Di bisnis network-marketing, Anda dapat berhenti kapan saja kalau Anda mau. Jadi, mengapa harus
berhenti sekarang? Satu-satunya faktor yang akan membuat Anda berhasil di bisnis network-marketing
adalah “Jangan Menyerah !!!” …. “Jangan Berhenti !!!”. Menurut Robert T. Kiyosaki dalam bukunya
yang berjudul Business School, sediakanlah waktu anda selama 5 tahun untuk mempelajari bisnis
apapun, maka anda akan menjadi orang yang matang dalam bisnis tersebut.

Berikut ini adalan kisah nyata keberhasilan Pat dan Steve, dua orang pelaku bisnis network -marketing
yang sukses di Amerika Serikat : “kisah kami jelas bukan kisah keberhasilan dalam waktu semalam.
Yang benar adalah kami samata-mata dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan orang lain dalam
industri ini. Selama tiga setengah tahun, kami bekerja dalam bisnis ini dengan hasil yang begitu kecil
sehingga hampir menimbulkan rasa malu jika didiskusikan. Kami terus bertanya pada diri sendiri,
Mengapa hal ini tidak berhasil? Apa yang salah Mengapa setiap orang dapat tumbuh dengan cepat dan
lebih besar dibandingkan dengan kami?

Akhirnya kami memutuskan untuk bertanya kepada orang yang menghasilkan uang paling banyak dalam
perusahaan network -marketing tempat kami bergabung. Kami berharap dapat menemukan kunci
keberhasilan darinya. Kami temui dia dan mulai menanyakan pertanyaan dengan gencar pertanyaanpertanyaan
yang berapi-api
:
Bagaimana anda melakukan ini? Bagaimana anda membuatnya berhasil?
Apa
rahasianya?


Jawabnya agak mengejutkan. Dia berkata,”Saya benar-benar tidak melakukan itu. Saya memiliki
downline yang baik ; merekalah yang melakukan hal itu. Mengapa anda tidak bertanya pada mereka.”
Ketika kami bertanya lagi kepada downline mereka itu dengan pertanyaan yang sama, mereka
menjawab,” Saya benar-benar tidak melakukan itu. Saya memiliki downline yang baik ; merekalah yang
melakukan hal itu. Mengapa anda tidak bertanya pada mereka. Jadi kami menjadi mengerti bahwa tidak
seorang pun benar-benar melakukan apa pun. Setelah itu kami terus memberikan bisnis ini kepada orang
lain sebagai suatu pemberian. Dan tindakan ini membawakan hasil.”

3. Tidak mengikuti system
Bisnis network-marketing adalah bisnis yang dirancang sangat sederhana sehingga semua orang dapat
menjalaninya. Dengan demikian diharapkan proses duplikasi dapat berjalan dengan mudah. Karena
banyak orang yang merasa memiliki intelek yang tinggi, sehingga menciptakan system sendiri dan
bergerak di luar system yang ada. Akhirnya merekalah yang akan menemui kegagalan,

Sebenarnya proses bisnis yang sederhana ini hanya terdiri dari proses mengundang, presentasi, follow
up dan duplikasi. Hanya saja dibutuhkan kerendahan hati dari setiap orang untuk belajar cara yang benar
dalam melakukan setiap langkah tersebut.  Selanjutnya

Baca Juga